Latest News

Wednesday, 9 July 2008

Apakah Menjadi Orang Kaya Itu Sulit ?


Apakah Menjadi Orang Kaya Itu Sulit ?

Walaupun ekonomi di Indonesia nampaknya kian memburuk tapi masih saja setiap tahun lahir orang kaya baru (kaum borjuis). Mereka telah lulus dari pertempuran/ujian yang melelahkan sepanjang proses perjalanan menuju tata kekayaan mereka masing-masing. Diperkirakan lebih dari 100.000 orang di Indonesia yang memiliki kekayaan bersih di atas Rp. 1 Milyar. Saya pernah berbincang-bincang dengan seorang banker yang mengatakan bahwa dana masyarakat yang mengendap di perbankan diperkirakan mencapai 315 trilyul rupiah. Dana yang sangat besarkan?

Di Amerika, Australia, Asia dan Eropa juga setiap tahun ada saja orang yang menjadi jutawan. Dan setiap tahunnya semakin bertambah, namun tentunya jumlahnya hanya segelintir, ironinya setiap tahun pula tidak kurang dari satu juta orang menyatakan diri mereka bangkrut. Saya pernah membaca di sebuah koran nasional tentang daftar orang-orang terkaya di dunia, sudah tentu lima besarnya dari Amerika, dari Eropa juga ada beberapa di top rangking 10 besar, tapi yang mengejutkan adalah dari China dan India mereka raksa-raksa baru yang sebelumnya tidak terdengar. Hanya dalam kurun waktu kurang dari satu dekade mereka bisa masuk dalam daftar orang kaya di dunia. Dari Indonesia juga ada konglemerat yang masuk dalam daftar ini.


Kira-kira apa yang menyebabkan mereka menjadi demikian kaya?

Apa yang membedakan mereka dengan kita?

Mana yang ingin Anda pilih?

Mau kaya atau bangkrut menjadi miskin?

Lalu pertanyaan selanjutnya, apakah menjadi orang kaya itu sulit atau mudah?

Sebagian besar akan mengatakan sangat sulit ada yang lebih ekstrim lagi mengatakan tidak mungkin � maka terjadilah demikian, tapi ada orang-orang tertentu yang mengatakan cukup mudah. Apa jawaban Anda jika pertanyaan ini dilontarkan kepada Anda? Apapun jawabannya tidak ada yang salah. Mungkin bagi yang bisa melihat dari sudut pandang yang berbeda akan jauh lebih menguntungkan. Artinya mempunyai kesempatan yang besar untuk menjadi kaya, alangkah baiknya kalau kita juga bisa melihat bahwa menjadi kaya itu hal yang mudah. Anda akan dapat melihat jelas pada bagian berikutnya.

Bagi mereka yang menjawab sulit untuk menjadi orang kaya mungkin karena mereka sudah menyerah dengan keadaan saat ini. Mereka telah lelah berjuang mengikuti prosesnya yang panjang. Atau mungkin juga mereka tidak tahu caranya menjadi kaya, mungkin juga mereka tidak mempunyai sarananya. Apapun alasannya sah-sah saja. Menurut saya menjadi kaya adalah suatu proses yang mahal, sehingga banyak diantara kita yang enggan membayar harga yang mahal tadi. Harga mahal yang saya maksud adalah kerja keras yang memakan waktu yang tidak sebentar. Membutuhkan proses, istilah yang dipopulerkan oleh Tukul Arwana adalah kristalisasi keringat (proses perjuangan). Memang kita membutuhkan perjuangan, tidak ada yang instant. Semua itu ada masanya. Bersabarlah.

Tapi bagi mereka yang mengetahui rahasia menjadi orang kaya, hal ini tidaklah terlalu sulit bahkan mereka mengatakan menjadi kaya itu cukup mudah. Menjadi kaya sesungguhnya hanya pilihan kita saja. Setiap orang mempunyai kesempatan yang sama, walaupun dalam kondisi yang relatif berbeda. Satu hal yang mungkin akan sama di antara kita adalah niat dan semangat untuk menjadi kaya. Tentunya banyak cara untuk menjadi kaya, salah satunya misalnya:
  1. Menjadi pengusaha yang berhasil.
  2. Menjadi Top Management (CEO)
  3. Menjadi artis atau atlit terkenal
  4. Menjadi dokter atau pengacara yang hebat
  5. Menjadi tenaga sales asuransi atau sales propeti yang sukses

Bahkan saat ini profesi trainer atau public speaker juga merupakan suatu profesi yang dapat menghasilkan uang yang besar. Saya mengenal beberapa teman trainer yang dapat menghasilkan ratusan hingga milyaran rupiah setiap bulannya. Dan masih banyak cara atau profesi lainnya, tentunya harus yang halal.

Kalau Anda ingin berhasil dan menjadi orang kaya sedikitnya ada 4 syarat yang harus Anda lewati biasa disebut juga dengan kunci sukses yaitu:
  1. Membangun jaringan relasi (Networking)
  2. Belajar di setiap kesempatan (Long Life Learning)
  3. Menemukan dan menciptakan ide (Create and find idea)
  4. Mengumpulkan modal (Capital Capacity)

Sekarang pertanyaannya apakah Anda ingin menjadi orang kaya?

Kalau jawabannya ya, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah percayakah Anda bahwa menjadi orang kaya itu pilihan dan mungkin terjadi dalam hidup Anda! Kalau Anda mempercayainya maka Anda akan berusaha menemukan caranya, bekerja keras dan dapat melewati prosesnya sehingga Anda dapat berhasil mencapainya.

Sebenarnya tidak ada rahasia untuk menjadi kaya. Yang ada hanya mau atau tidak membayar harganya. Semakin kita mau membayar mahal harga yang harus kita bayar maka semakin dekat kenyataan itu terjadi dalam hidup kita. Hanya masalah waktu dan proses yang benar yang dapat mewujudkan semua itu menjadi kenyataan. Saya banyak melihat contoh dalam kehidupan, bahwa orang kaya awalnya hanya melakukan aktivitas kecil biasa seperti yang dilakukan orang pada umumnya. Namun yang membedakannya mereka melakukannya dengan sungguh-sungguh dan secara terus menerus sehingga menjadi kebiasaan yang produktif. Mereka menjadi profesional dan menjadi ahli dalam bidang yang mereka tekuni akhirnya wajar jika mereka menjadi kaya.

Jadi sulit atau mudah menjadi kaya?

Hanya Anda yang dapat menjawabnya. Sekali lagi saya katakan menjadi kaya itu hanya sebuah pilihan. Bukan sulit atau mudah. Kalau niat dan semangat kita luar biasa suatu hari pasti perjuangan kita akan berhasil. Dan apa yang selama ini kita perjuangkan benar-benar menjadi kenyataan.

Apakah sulit menjadi orang kaya?

Tentunya kalau kita sudah mengetahui kuncinya, hal itu tidaklah sulit, bukan? Apapun latar belakang kita kalau kita mempunyai 4 syarat tentunya akan sangat membantu kita dalam proses menuju ke puncak kesuksesan kita. Kunci sukses tersebut adalah:

Kunci pertama, salah satu RAHASIA orang SUKSES dan KAYA di dunia adalah membangun RELASI (Networking), sebab dengan membangun jaringan relasi memungkinkan kita bekerja dengan SMART, hal ini yang selalu saya percaya dan telah dibuktikan oleh banyak orang besar di dunia ini. Ditegaskan pula oleh seorang pakar leadership John C. Maxwell �seseorang yang berusaha mencari kemulian tak mencapai banyak. Kesuksesan adalah hasil kerjasama orang-orang untuk mencapai sasaran bersama.� Artinya kita diwajibkan untuk saling bekerjasama dalam mencapai kesuksesan dengan kata lain kita memerlukan bantuan orang lain untuk sukses. Bagaimana dapat dibantu orang lain yaitu dengan cara membentuk jaringan relasi (networking). Dengan memiliki relasi yang banyak memungkinkan kita mempunyai kesempatan yang banyak, mempunyai peluang sukses yang besar pula. Banyak orang sukses telah membuktikannya, saya telah membuktikannya, sekarang giliran Anda untuk membuktikannya.

Untuk mencapai kesuksesan mutlak dibutuhkan kerjasama, dan untuk itu mutlak bagi kita untuk membangun relasi yang dapat membantu kita untuk mewujudkan impian kita dan mencapai sukses bersama. Memang tidaklah mudah bagi kita untuk membangun jaringan relasi, dibutuhkan waktu yang relatif lama. Pengalaman saya, kalau kita sungguh-sungguh dan tulus, sedikitnya kita membutuhkan waktu lima tahun untuk membangun jaringan relasi yang nantinya dapat membantu kita mencapai apa yang kita inginkan. Tapi lima tahun itu bukan waktu yang lama, kalau kita lakukan dengan benar waktunya cepat sekali berlalunya. Anda masih ingat dengan program REPELITA? Saya suka dan setuju dengan program tersebut. Ada jangka waktu yang jelas dan sasaran yang jelas. Sebenarnya program itu bagus sekali untuk kemajuan bangsa ini. Setiap lima tahun pasti ada kemajuan dan waktu lima tahun itu relatif singkat. Bagaimana Anda memanfaatkan waktu lima tahun Anda?

Networking itu penting dan kita memerlukan waktu untuk membinanya. Anda perlu investasikan waktu untuk itu. Anda yang harus memulainya. Seperti juga yang saya tulis dalam buku kedua saya �It�s My Life� terbitan Elex Media Komputindo Jakarta Oktober 2004, syarat membangun jaringan relasi adalah kita yang mulai terlebih dahulu. Selain itu, kita juga harus dapat memberikan nilai tambah kepada relasi yang baru kita kenal baru setelah itu kita dapat melanjutkan hubungan yang lebih dalam lagi sesuai kesepakatan kedua belah pihak.

Kapan Anda mau mulai membangun jaringan relasi? Hanya Anda yang tahu���

Kunci kedua, belajar di setiap kesempatan (Long Life Learning) � belajar setiap saat. Tetapi hal ini pula yang sering dilupakan dan ditinggalkan oleh sebagian besar dari kita � kita stop belajar. Kita cenderung mengatakan bahwa selepas kuliah ataupun sekolah belajar sudah cukup. Memang belajar itu cenderung membosankan, tetapi yang saya maksud di sini adalah belajar tentang kehidupan bukan teori-teori seperti pada saat kita di sekolah dahulu. Namun saya juga mendapatkan manfaat dari pembelajaran saya ketika masih sekolah dulu. Seperti kerangka pemikiran yang sistematis, mata kuliah yang dapat diaplikasikan dipekerjaan, cara menulis skripsi dan banyak hal lainnya yang tentunya dapat saya aplikasikan dalam hidup saya saat ini.

Anda tahu kita belajar pada tiga jenis pembelajaran yang berbeda. Pertama di keluarga yaitu pelajaran informal, kedua pembelajaran di sekolah yaitu pelajaran formal dan pelajaran ketiga adalah di kehidupan yaitu pelajaran tentang hidup (non formal). Kalau Anda stop belajar artinya bukan berarti Anda stop belajar juga yang non formal. Karena proses pembelajaran jenis ini adalah proses pembelajaran sepanjang masa. Selalu beriringan dengan hidup kita.

Proses belajar sepanjang masa adalah konsep yang mutlak bagi kita yang ingin sukses dan menjadi kaya. Belajar di sini adalah belajar terhadap hal-hal yang dapat membantu kita menjadi lebih baik dari waktu ke waktu yang akan datang, membantu kita menjadi lebih ahli dan mungkin membantu kita menjadi kaya. Untuk menjadi sukses memang salah satu kuncinya adalah belajar. Seperti teman sekaligus mentor saya Tung Desem Waringin, dia selalu belajar dari yang terbaik di dunia ini dalam hidupnya sehingga hasil yang dia dapatkan juga luar biasa. Kehidupannya berubah bagaikan langit dan bumi hanya dalam waktu beberapa tahun saja.

Apakah Anda mau belajar juga untuk menjadi lebih kaya?

Kunci yang ketiga, menemukan dan menciptakan ide (Create and find idea), kadang-kadang dari proses belajar seperti pada kunci kedua inilah kita dapat menciptakan sekaligus menemukan suatu ide yang dahsyat. Dari ide-ide yang dahsyat inilah yang memungkinkan kita bisa menjadi orang kaya, tentunya dengan syarat melewati prosesnya. Proses yang saya maksud adalah kerja keras dan mampu merealisasikan ide yang telah Anda temukan tadi � bukan sekedar bermimpi.

Sebagai contoh teman saya menemukan suatu ide untuk membangun hotel bintang dua di kawasan Jawa Tengah dengan fasilitas setara bintang empat bahkan bintang lima. Walaupun dengan modal yang sangat besar sekitar 40 Milyar, dia tetap berani melontarkan idenya dan mempresentasikannya dengan mantap di depan calon investor. Alhasil banyak yang berkeinginan menyetorkan dan menanamkan modalnya pada proyek ini. Apakah Anda mempunyai ide yang dapat menghantarkan Anda menjadi orang kaya? Segera temukan!!!

Saya sendiri banyak belajar dan mendapatkan ide-ide dari orang di sekitar saya. Sebagai contoh ketika saya di Surabaya saya berusaha belajar dari orang-orang yang berhasil (baca: mentor), dari sana saya mendapatkan ide bisnis. Dan sekaligus doa saya terjawab, karena ketika itu saya berdoa semoga ketika pulang ke Semarang saya dapat membawa suatu usaha. Doa saya benar-benar terjawab dengan ide bisnis yang diberikan oleh networking saya.

Dan yang lebih hebat lagi saya memulai usaha hanya dengan modal awal yang sangat minim, tentunya ada investor yang mau membantu merealisasikan impian saya ini. Saat ini hasilnya luar biasa, saya bisa mendapatkan penghasilan tambahan yang lumayan besar. Bahkan dalam beberapa tahun ke depan ini bisa menjadi penghasilan pasif, karena yang kami bangun ini merupakan suatu sistem.

Apakah Anda ingin mencobanya?

Kunci yang keempat, mengumpulkan modal (Capital Capacity), modal merupakan salah satu syarat bagi kita untuk memulai suatu usaha. Walaupun tidak mutlak, tanpa modalpun kata pakar kita dapat memulai usaha. Seperti contoh saya di atas, tetapi alangkah baiknya jika kita juga mempunyai modal pada saat kita mau mulai usaha sendiri. Intinya lebih baik kita juga mempersiapkannya.

Seperti contoh teman saya yang menemukan ide untuk membangun hotel, setidaknya teman saya juga mengeluarkan modal untuk persiapan awalnya. Seperti biaya untuk membuat proposal dan blue print-nya dan biaya lainnya untuk memulai. Tentu saja modal juga sangat diperlukan, walaupun jumlahnya sedikit. Saya sendiri juga mengeluarkan modal awal walaupun tidak banyak namun kita tetap memerlukan modal awal. Walaupun sedikit modal juga kita perlukan.

Saya sarankan, jika Anda masih bekerja dan mau memulai usaha sendiri suatu saat nanti. Mulailah dengan disiplin menyisihkan sebagian dari pengahasilan Anda setiap bulannya secara berkelanjutan. Misalnya 10% dari penghasilan, syukur kalau bisa lebih banyak karena semakin Anda mempunyai cukup modal maka semakin dekat kesempatan yang Anda miliki. Tentunya Anda telah mempunyai syarat atau kunci-kunci yang telah kita bahas di atas.

Dapat saya simpulkan bahwa menjadi orang kaya itu adalah suatu pilihan dan ada caranya, bahkan cenderung mudah kalau kita tahu dan benar-benar yakin. Anda telah membaca beberapa bukti dan mungkin saja teman Anda telah membuktikannya. Sekarang giliran Anda yang membuktikannya.

Mengapa orang yang kaya dapat dengan mudah menjadi lebih kaya lagi?

Mereka hanya fokus pada apa yang mereka ingin dapatkan (baca: impian) sehingga mereka segera bertindak. Mereka tidak menunda. Apakah semua orang mempunyai kesempatan yang sama? Jawabannya ya, setiap orang bisa � pasti bisa. Pertanyaannya apakah Anda mau mencobanya atau membiarkan kesempatan menjadi orang kaya lewat begitu saja di depan mata Anda. Silakan mencoba, kalau Anda ingin sukses dan kaya.

Saya percaya hanya perjuang dan kerja keras yang dapat menghantarkan kita pada puncak sukses dan kesejahteraaan di kemudian hari. Namun semua itu haruslah dimulai dari diri kita sendiri. Dengan langkah-langkah yang telah kita bahas di atas maka kesempatan kita menjadi orang kaya akan lebih mudah.

Ingatlah semua kesempatan letaknya ada di tangan Anda. Andalah yang bertanggung jawab terhadap kesuksesan dan kesejahteraan hidup Anda, bukan orang lain.

Dikutip dari buku ~Get Ready to Become Wealthy, 2008~
Yance Chan *) segera terbit
Sumber: http://yancechan.com

Cara Pintar Karyawan Jadi Investor


Cara Pintar Karyawan Jadi Investor

Pernahkah Anda mendengar dalil 90/10? Artinya 90% dari seluruh kekayaan dikuasai oleh 10% dari populasi. Begitu banyaknya harta yang dikuasai oleh segelintir orang kaya, sementara mayoritas penduduk harus bersusah payah untuk memperebutkan 10% sisa harta?

Banyak yang beranggapan bahwa orang kaya adalah orang khusus yang dianugerahi berbagai hal. Mungkin karakter mereka yang berbakat sukses, lahir dari keluarga kaya, atau memang dasarnya mereka punya keberuntungan besar. Nyatanya? Tidak sama sekali!

Fakta menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil orang kaya yang terlahir kaya. Sebagian besar orang kaya malah orang-orang biasa yang memulai dari bawah seperti petani, pekerja kasar, guru, dll. So, jadi kaya itu hak semua orang tanpa kecuali, termasuk anda.

Tinggalkan kebiasan berpikir dan mental karyawan. Anda adalah investor yang setiap saat menginvestasikan semua aset untuk kebebasan finansial di masa depan. Aset apa? Gaji anda! Waa, gaji bulanan biasanya cuma mampir, say hello and bye bye.

Bisa kalau anda memang benar-benar punya kemauan tinggi jadi investor. Caranya? Alokasikan 10% dari total gaji anda untuk investasi. Tekan semua pengeluaran supaya tidak melebihi batas 90% dari total gaji.

10% dari gaji terlalu kecil untuk investasi? Memang terlihat kecil sekarang. Tapi jika anda disiplin menabung 10% dari gaji anda setiap bulan, tahun depan aset anda sudah 12 kali lipat lebih banyak dari sekarang.

Sambil menunggu aset terkumpul, cari peluang investasi beresiko kecil untuk menambah nilai aset anda. Atau, ajak teman anda untuk bergabung dan bersama-sama mengumpulkan aset untuk investasi yang lebih besar.

Intinya, anda pasti bisa kalau anda benar-benar mau. Jangan tunggu sampai besok atau lusa. Ingat! Waktu juga aset anda. Maksimalkan waktu anda untuk mengejar kebebasan finansial di masa depan.

Aku tak pernah bertanya apakah sesuatu itu
MUNGKIN untuk dilakukan?
Tapi aku bertanya, bagaimana cara melakukannya?
(Thomas A Edison, penemu Lampu dan pemegang
lebih dari 1000 hak paten)




Sumber: http://www.dexton.adexindo.com

Money


Money

Money can buy a house, but not a home.
Money can buy a bed, but not sleep.
Money can buy a clock, but not time.
Money can buy a book, but not knowledge.
Money can buy food, but not an appetite.
Money can buy position, but not respect.
Money can buy blood, but not life.
Money can buy medicine, but not health.
Money can buy sex, but not love.
Money can buy insurance, but not safety.

~Author Unknown

Teman, ingatlah, uang bukanlah segalanya. Ada banyak sekali hal lain yang lebih
berharga dari sekedar uang.

Sumber: http://www.resensi.net

Menjadi Kaya



Menjadi Kaya

Pertanyaan pertama :
siapa yang MAU menjadi kaya ?
Semua orang pasti akan angkat tangan.

Pertanyaan kedua :
siapa yang BERUSAHA untuk menjadi kaya ?
Hanya sebagian saja yang angkat tangan

Pertanyaan ketiga :
Siapa yang SUDAH kaya ?
Jumlah yang angkat tangan lebih sedikit lagi.

Apa yang salah disini ?

Pada pertanyaan pertama, orang hanya ditawari saja suatu keadaan.
Tidak sulit, karena mereka tinggal bilang mau atau tidak. Pada
pertanyaan kedua, sudah menjurus ke tindakan yang akan anda lakukan
untuk mencapai pertanyaan pertama tersebut. Disini orang yang
menjawab positif tidak sebanyak di pertanyaan pertama. Bermacam-macam
penyebabnya. Mengapa ? Orang mau kaya secara cepat, kalau bisa secara
instan tanpa perlu bekerja keras. Alasan kedua, mereka mau bekerja
keras, tapi `not in the right track� sehingga kerja keras
mereka tidak membuahkan hasil sesuai yang mereka harapkan.
Alasan ketiga, mereka tidak tahu, harus mulai darimana. alasan
terakhir, mereka merasa cukup hidup yang biasa-biasa saja, tidak
perlu terlalu ambisius. �Ora usah ngoyo�, begitu kata orang
Jawa. Pada pertanyaan ketiga adalah pada hasil, apakah hasil kerja
anda di pertanyaan kedua membuahkan hasil yang memuaskan. Hanya orang
yang sudah berhasil di pertanyaan kedua yang bisa ikut angkat tangan
disini. Sebenarnya, gimana sih cara untuk menjadi kaya, terutama
secara mudah kalau bisa ?

Ada beberapa cara lain untuk kaya secara mudah. Yang pertama adalah
lahir sebagai anak orang kaya. Jadi berbahagialah anda yang lahir
dengan nama belakang Onassis, Walton, atau Rockeffeler. Karena begitu
lahir anda cukup angkat tangan untuk menjawab pertanyaan ketiga saja.
Bahkan Robert Kiyosaki, dalam salah satu seminarnya pernah
mengatakan, pada waktu kecil dia berharap nama keluarganya bukan
Kiyosaki, namun Kawasaki. Yang kedua adalah kawin dengan anak orang
kaya. Namun apabila anda sudah menikah dan tidak
mendapatkan `kesempatan� ini, anda bisa dengan cara ketiga,
yaitu mempunyai menantu orang kaya. Masih ada beberapa cara lagi,
namun yang berikut ini lebih mengandalkan dewi fortuna, misalnya anda
menang undian, atau dapat warisan mendadak dari keluarga anda. Kalau
dari semua cara instan tersebut anda tidak berhasil, berarti anda
memang harus menggapainya melalui jalur kerja keras.

Di dalam buku pemasaran klasik �Horse Sense� karya Jack Trout
dan Al Ries, dikatakan disana ada 3 cara untuk menjadi kaya secara
instan, yaitu (1) marry a rich person, (2) steal in nice, legal way;
or (3) get to know the right people.

Cara ketiga ini yang menarik. Bertemu dengan orang yang tepat. Kerja
keras (hard work) saja tidak menjamin orang menjadi kaya. Perlu juga
diimbangi dengan kerja cerdas (smart work). Robert Kiyosaki termasuk
beruntung bertemu dengan orang yang tepat, yaitu `Rich
Dad�nya. Orang yang tepat adalah orang yang bersedia menjadi
mentor kita, serta mau membimbing kita. Tentunya dia sendiri juga
sudah kaya, jadi bimbingan yang diberikan bukan cuma teori doang,
tapi pengalaman. Pengalaman itu mahal harganya, karena dengan belajar
dari pengalaman orang lain anda akan terhindar dari `lubang
jebakan� kegagalan. Dengan adanya mentor, proses anda akan lebih
cepat daripada jalan sendiri.

Nah, dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti apa sih orang yang
tepat itu ? Tidak mudah memang menemukan orang yang tepat. Kalaupun
misalnya anda sudah ketemu dengan orangnya, belum tentu juga dia mau
membimbing anda. `Orang� yang tepat tidaklah selalu
membimbing anda secara langsung, bisa juga teknik, system, prinsip,
kisah sukses orang lain, tokoh idola, maupun suatu kebijaksanaan
(wisdom). Tidak usah berpikir terlalu rumit, mulailah dari sekitar
anda saja. Adakah suatu kebijakan atau seseorang yang sudah sukses
yang bisa anda contoh ? Kalau ada, cobalah untuk mengamati bagaimana
proses yang dia lakukan selama ini.

Lalu bagaimana mengetahui bahwa prinsip atau mentor yang akan kita
contoh itu tepat ? Just Do It, seperti kata Nike. Lakukan saja.
Lakukan ini semua secara fleksibel, artinya jika satu mentor tidak
sesuai dengan anda cobalah cari mentor lain. Jangan pula takut gagal,
karena kita akan lebih banyak belajar dari kegagalan daripada
keberhasilan. Tidak ada pula aturan yang melarang anda mempunyai
beberapa mentor / prinsip sekaligus. Mungkin dengan merangkum
kebijakan-2 tersebut, anda bisa menciptakan suatu prinsip baru yang
sesuai dengan anda.

Sukses untuk anda !

- Sonny V. Sutedjo -
(Artikel pernah dimuat di Majalah Pengusaha Sep 2003)

Sumber: http://www.resensi.net

Orang Kaya Belajar "Action" Oleh J.Marsello Ginting


Orang Kaya Belajar "Action"  

Oleh: J. Marsello Ginting

Menarik sekali kalau Anda membaca penemuan Andrias Harefa. Beliau menemukan fakta ini dari di sekolah kehidupan di Indonesia. Dia mengatakan: "Orang-orang yang paling kaya di negeri ini ternyata bukanlah mereka yang suka berbicara tentang cara-cara cepat menjadi kaya. Dan mereka bukan orang yang sering beriklan di media massa menawarakan gagasan brilian untuk menjadi kaya. Ternyata tidak satu pun yang termasuk dalam daftar 150 orang terkaya di Indonesia." Tiga nama teratas adalah Fadel Muhammad, Gubernur Gorontalo, dengan kekayaan 16,6 juta dollar AS, disusul dengan Fahma Idris,...dst.

Harefa menyimpulkan bahwa kelompok yang paling kaya tidak terbiasa dan enggan mengajarkan tentang ilmu menjadi kaya. Bahkan, mereka tidak suka berbicara tentang cara-cara cepat menjadi kaya. "Sebagian," tulis Harefa, "mereka tidak fasih berbicara dan acap kali menghindari kesempatan berbicara di muka umum. Dengan alasan tetentu, malah mereka menghindar dari pemberitaan media massa sebagai orang kaya."

Pertanyaannya, kalau begitu lebih tepat Anda belajar kaya dari orang mana? Dari penulis inovator bestseller? Tetapi, penulis itu juga hidupnya biasa-biasa saja. Tidak kaya, juga tidak miskin. Dari motivator terhebat Indonesia, juga sama halnya. Mereka bukan dari kalangan yang terkaya. Bukankah Anda pernah mendengar pepatah yang mengatakan: "Jangan dengarkan nasihat penjual celana yang tidak bercelana!"?

Harefa menyimpulkan, jalan menuju kaya dari 150 orang terkaya tersebut di atas adalah jalur bisnis, perdagangan. Tidak berarti mereka berasal dari lulusan Sekolah Tinggi Bisnis ternama di Indonesia. Mereka juga bukan bekas peserta seminar tiga hari dari motivator bertaraf internasional. Mereka bukan pula bekas pakar bisnis ternama. Mereka jadi kaya juga tidak dari membaca buku Ilmu Menjadi Kaya.[https://membacaabadi.blogspot.com/2008/07/orang-kaya-belajar.html]

Untuk menjadi kaya raya, menurut Robert T. Kyosaki, orang harus menjadi pebisnis. Berbisnis bagi Kyosaki berarti berani mengambil risiko, berani menjadi anak jalanan. Turun dan praktik di lapangan. Bergaul dengan masyarakat dengan bermacam golongan dan latar belakang. Berkomunikasi, negosiasi, diplomasi, lihat sana lihat sini, tanya ini dan itu. Selaras dengan perkataan Bob Sadino, yang dikutip Edy Zaqeus di Pembelajar.com:

"Kalau saya mau bisnis, saya tidak perlu mikir kayak orang pintar. Bikin rencana begini-begitu. Kalau mau bisnis ya bisnis saja, tidak usah terlalu banyak mikir. Kalau terlalu banyak mikir kayak orang-orang pintar itu, percayalah, nanti ndak bakalan jadi berbisnis!"

Dari data di atas, satu pun tidak menyebutkan bahwa orang terkaya tersebut pernah belajar kaya dari tulisan, atau mengikuti seminar motivator tertentu. Namun, ini tidak berarti bahwa di antara 150 orang tersebut tidak pernah membaca buku Ilmu Menjadi Kaya. Mungkin, pernah membaca atau belajar ilmu jadi kaya, namun mereka dengan alasan tertentu tidak mengakuinya atau bisa juga sudah melupakannya.

Tulisan ini tidak bermaksud menyelidiki siapa yang mengajarkan atau memberi mereka ilmu menjadi kaya, tetapi apakah yang dikatakan orang tentang bagaimana menjadi kaya. Membaca tulisan tentang ilmu menjadi kaya, membaca biografi orang terkaya, mendapatkan informasi sekecil apa pun dari tabloid bisnis orang kaya tentulah sangat berguna. Tetapi lebih penting lagi, orang itu melakukan seperti apa yang telah dikatakan mereka. Dan mulai bertindak, itu mahapenting.

Tepat yang dikatakan Andrie Wongso dalam salah satu artikelnya "Action Is Power". Beliau mengatakan, "Kita mungkin punya sebongkah impian indah, segudang rencana, setumpuk ide cemerlang, tetapi semua itu tidak akan menghasilkan apa pun, jika kita tidak berani memulai dengan langkah pertama." Pendapat ini selaras dengan apa yang diuraikan Johanes Lim dalam bukunya Just Duit. Dengan lembut dia menulis, "Karena itu saudaraku, jika Anda sudah mengerti (ilmu menjadi kaya yang dia uraikan-pen), DO IT NOW.Jangan menunggu besok, apalagi lusa, karena "Tomorrow is nothing, Now is everything and our BEING".

Apakah makna dari kata "berbisnis", "turun ke jalan", "tidak perlu mikir", "Action is Power", "DO IT NOW" dari para tokoh di atas? Sudah sering kita mendengar ucapan: "Ujung tombak perusahaan berada di tangan marketingnya." Para marketinglah yang selalu bertindak, telepon si A dan si B. Mereka yang mengadakan kunjungan sana-sini, berbicara ini dan itu. Dengan tegas Yakobus mencatat bahwa iman (kepercayaan) tanpa perbuatan pada hakikatnya adalah mati! "Kalau terlalu banyak mikir, terlalu banyak pertimbangan, mendengarkan terlalu banyak pendapat, percayalah, akhirnya tidak bakalan jadi pebisnis," kembali ditegaskan Sadino.

Belajar dari uraian para tokoh di atas, ada dua kata kunci yang harus dilakukan untuk menjadi hidup kaya raya, hidup berkelimpahan, atau hidup sejahtera, yaitu: Berpikir dan Bekerja. Dua kata ini tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain.Tentu orang akan berkata, "Bukankah semua orang juga berbuat demikian?" Tukang pikul di pelabuhan, tukang becak, tukang pangkas, petani di desa pedalaman pergi ke kebun pagi dan pulang sore, karyawan kantor, supir bus, nakhoda kapal, pilot pesawat, dan banyak lagi. Semua melakukan hal yang sama, berpikir dan bekerja. Kenyataannya hidup mereka "senen-kemis". Di mana rahasianya menjadi kaya tersebut?

Kiranya ada satu kata lagi yang harus ditambahkan pada dua kata tersebut, yaitu "s m a r t" alias cerdas. Mereka tidak cukup hanya berpikir dan bekerja, tetapi harus berpikir cerdas dan bekerja cerdas. Dengan istilah kerennya: Think and Work Smart! Ilmu berpikir cerdas dan bekerja cerdas menjadi tema pokok program yang harus banyak diajarkan oleh para pakar motivator, para guru, dan dosen di perguruan tinggi bisnis.

Selain dua kata kunci di atas, kata "bekerja", "berbuat", "bertindak" memiliki makna kata yang lebih dalam. Kata "bekerja" atau "Do it" dalam arti "bertindak" merupakan dasar dari segalanya. Artinya, berpikir sendiri adalah pekerjaan.

Bahkan di antara sekian banyak pekerjaan, "berpikir" adalah salah satu pekerjaan yang tersulit. Akibatnya, banyak orang menunda, bahkan sedikit melakukan pekerjaan berpikir. Secara keseluruhan program Etos Kerja yang dilahirkan oleh Bapak Etos Kerja Indonesia , Jansen H. Sinamo, menjadi penting dalam terminologi "berpikir" termasuk salah satu aspek bekerja.

Mempelajari bagaimana berpikir dan bekerja cerdas merupakan salah satu pengetahuan dan program yang tidak kalah menarik. Fungsi penggunaan otak merupakan salah satu kunci utama Kyosaki. Di dalam bukunya Retire Young Retire Rich, Gramedia hal. 419, Kyosaki mengatakan: "Kalau Anda ingin pensiun muda dan pensiun kaya, dan Anda tidak mempunyai banyak uang, pendidikan, atau pengalaman, mulailah menggunakan OTAK Anda." Lebih lanjut dia mangatakan, "Dalam realitas saya, tidak diperlukan uang untuk menjadi kaya. Dalam realitas saya diperlukan kekuatan mental dan emosi."

Kemudian, di halaman 442 pada buku yang sama, dia menuliskan: "Kita sering diajarkan bahwa hanya orang atau makhluk yang paling dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang akan terus hidup dan kalau kita tidak menyesuaikan diri, kita tidak dapat hidup. Itulah cara berpikir narapidana! Banyak orang merupakan narapidana finansial dari ketakutan mereka. Itu sebabnya mereka mempertahankan jaringan pengaman, menjadi tamak, dan berjuang untuk memperoleh sedikit uang seperti anjing-anjing lapar yang berebut tulang tanpa daging, bukan mencari kebebasan finansial."

Senada dengan Kyosaki, Johanes Lim menguraikan rumus sukses dan kaya lebih cepat diperlukan dua hal. Pertama, mengadakan perubahan dan perbaikan cara berpikir tentang bagaimana mendeteksi dan mengelola kesempatan dalam program aksi memperoleh uang dan dalam cara mengelola uang. Yang kedua, keluar dari confort zone dan status quo, serta berhenti mencari alasan untuk tidak bertindak, dan menempatkan diri kita kepada suatu situasi di mana kita tidak ada jalan balik kecuali maju. Dengan kata lain, "Burn the bridge behind you!"

Jelas, dari pendapat para pakar ini semakin terlihat bahwa pikiran dan tindakan harus bekerja sama secara erat dan berkesinambungan. Setelah Anda banyak mengetahui dan menghapal metode, tahapan, sistem untuk menjadi kaya dalam pikiran, seterusnya Anda harus mengambil tindakan segera. Tindakan yang terarah kepada satu titik sasaran yang Anda sudah dapatkan.

Mungkin Anda bertanya dalam hati, "Dapatkah tulisan ini mejadi acuan untuk saya jadikan pelajaran jadi kaya? Bukankah seharusnya saya lebih tepat belajar jadi kaya dari antara 150 orang terkaya di atas?" Saya tidak tahu persis apakah Robert T. Kyosaki termasuk sama kaya dengan salah satu di antara 150 orang terkaya di Indonesia. Dari bukunya terbitan pertama, saya baca bahwa banyak sekali Kyosaki belajar dari kisah orang miskin alias orang gagal dalam kehidupan. Bahkan dia mengaku pintar mendengarkan keluhan cerita mengapa orang gagal dalam kehidupan. Artinya, di sana dia belajar "mengapa orang gagal dan mengapa orang sukses ". Mungkin itu pula yang menjadi alasan mengapa judul bukunya yang pertama dia sebut Rich Dad and Poor Dad alias "Bapa Kaya dan Bapa Miskin".

Bukan dari siapa orang belajar, melainkan lebih penting apa yang Anda lakukan setelah belajar. Sebagai perbandingan, Anda dapat belajar dari perangkat komputer. Dalam perangkat komputer ada dua elemen dasar komputer yang sangat penting, yaitu hardware dan software, perangkat keras dan perangkat lunak.

Semua program (perangkat lunak), dari yang sederhana hingga yang kompleks, dapat Anda instal pada perangkat keras komputer Anda. Setelah diinstal, Anda dapat menggunakan komputer tersebut sehingga sesuai dengan kehendak pemakainya. Hardware itu dapat diumpamakan sebagai tubuh Anda secara keseluruhan. Sebut saja di antaranya lima pancaindra, yaitu mata, telinga, hidung, kulit dari ujung kaki hingga ujung rambut, dan lidah. Sedangkan perangkat lunaknya adalah jiwa, yang di dalamnya terdiri dari pikiran, kehendak, dan emosi Anda.

Dalam setiap pribadi manusia yang ingin sukses atau kaya telah ada dua elemen dasar, yaitu Tubuh dan Jiwa. Untuk menjadi hidup sukses atau kaya raya, Tubuh dan Jiwa itu harus melakukan suatu tindakan, action. Setelah pikiran dalam otak menerima informasi ilmu jadi makmur atau kaya, selanjutnya lakukan tindakan. Artinya melakukan sesuatu sesuai dengan arah tujuan Anda. Program secanggih apa pun tidak akan menghasilkan apa pun tanpa mengaktifkan komputer Anda. Setelah mengisi program tertentu, Anda harus menghidupkan serta melakukan sesuatu dengan komputer itu. Mungkin berupa tulisan atau gambar ini atau itu yang berguna untuk kehidupan.

Jadi, kalau ada sementara hasil penelitian para pakar ilmu jiwa mengatakan bahwa manusia rata-rata hanya menggunakan lima persen dari kemampuan otaknya yang ada dalam kepalanya, mungkin itu ada benarnya. Berapa persen komputer pribadi di rumah-rumah yang sungguh-sungguh menghasilkan uang? Malahan bukannya menghasilkan, bahkan rusak karena terlalu lama tidak digunakan, kurang dipanaskan, atau kabel digigit tikus, karena terlalu lama tidak disentuh oleh kehidupan.

Demikian juga halnya, pikiran dalam otak manusia itu perlu dihidupkan. Hardware, tubuh manusia itu, perlu dibersihkan, dipanaskan, digunakan agar tidak rusak atau karatan. Demikian Anda telah mengisi pikiran Anda dengan program kemakmuran atau kaya raya. Semuanya sudah tersusun rapi dalam otak anda. Bila anda tidak mengatifkannya, tidak akan pernah menghasilkan kekayaan. Semakin diaktifkan, reaksinya semakin bagus. Jalan pikiran yang bercampur-baur dengan setiap wujud perasaan akan membentuk suatu tenaga "magnetik".

Jalan pikiran yang bercampur baur dengan emosi dapat dibandingkan dengan sebuah "BENIH" yang jatuh di tanah yang subur, bertumbuh dan berlipat kali ganda secara berulang kali, sampai biji benih yang pertama itu menghasilkan jutaan biji baru yang coraknya sama.

Banyak orang mengatakan orang kaya itu semakin mudah tambah kaya. Mungkin hal itu ada benarnya,karena mereka banyak BERPIKIR dan banyak "DO IT".[jmg]

* J. Marsello Ginting lahir di Sibolangit Deli Serdang, Sumatera Utara, pada 19 April ......Penghobi bacaan, traveling, dan koleksi buku-buku, khusus tentang motivasi dan pengembangan diri. 
[https://membacaabadi.blogspot.com/2008/07/orang-kaya-belajar.html]

dihubungi di email: marsello135@gmail.comSumber: http://www.pembelajar.com

Simple Things Untuk Menjadi Orang Kaya

Yang jelas ini bukan paid review. Atau tehnik untuk ngocok traffic blog untuk cari traffic setelah beberapa waktu blog ini sempat invalid. Dan postingan kali ini juga bukan tentang mencari duit lewat internet. Tapi Saya mau berbagi tentang pentingnya cara berfikir untuk menjadi kaya. Karena gak akan mungkin orang miskin mempunyai cara berfikir orang kaya. Tidak akan mungkin seorang Office Boy secara instant memiliki cara berfikir seperti seorang Sales Senior Marketing dalam mengembangkan diri dan apa yang bisa dan patut dikembangkan.

Fakta yang ada di kepala Saya dulu tentang Orang kaya adalah, bahwa ;
  1. Orang Kaya itu Pelit
  2. Orang Kaya itu memiliki sedikit rekan yang tidak kaya
  3. Orang Kaya itu Sombong


Tapi itu semua berubah. Lewat cerita dan nasihat seorang teman kemarin. Teman yang nota benenya bukan orang kaya tetapi dia sudah berpikir seperti orang kaya. Berikut sample cerita yang dia berikan.



Sebuah keluarga hendak mengadakan kebaktian/pengajian dirumahnya karena merupakan jadwal. Si Ayah sebagai kepala rumah tangga, hanya memiliki penghasilan yang pas pasan, Dia memberikan Uang seadanya untuk si Ibu untuk sesegera mungkin berbelanja ke pasar. Untuk membeli bumbu dapur, ikan segar, dan beras untuk segera diolah untuk disajikan saat acara nanti.



Sebelum Si Ibu berangkat, dia sudah membuat list kecil pada selembar kertas seputar barang apa saja yang akan dibeli nanti, tentunya setelah si Ibu merencanakan masakan apa, dan apa saja keperluan bahan dasar yang dibutuhkan dan tentu sahaja masalah berapa banyak kuantitas yang disediakan untuk acara tersebut. Termasuk biaya ongkos pulang pergi ke pasar.



Sesampainya di pasar. Takjub lah si Ibu melihat beberapa harga yang menurut dia sudah pasti tetap tapi merangkak naik. Dengan Terpaksa dia tetap membeli barang tersebut dan, Saat membeli barang terakhir yaitu Daging Ayam yang harganya tetap, Si Ibu menapaki bahwa uang yang ada di plastik hitamnya kurang. Dan sungguh naas, hal ini hanya dikarenakan harga lengkuas, cabe merah dan bawang merah naik. Dan tidak lucu rasanya Opor Ayam (*rencana awal) menjadi Opor Lele, atau Opor Bandeng, atau Opor Sarden.



THE END!

Sumber: http://anakmedan.org

21 Cara Orang Kaya Berpikir Dan Bertindak Berbeda Dari Orang Miskin Dan Menengah

1. orang kaya membuat nilai tambah
orang mskin tidak membuat/ sedikit nilai tambah

2. orang kaya mempunyai factor kali
orang miskin tidak punya factor kali

3. orang kaya memastikan orang lain win baru dia win
orang miskin : lose-win
win � lose
win dulu baru orang lain win

4. orang kaya penuh daya upaya
orang miskin penuh alasan

5. orang kaya bertanggung jawab terhadap hidupnya
orang miskin menyalahkan situasi, lingkungan, orang lain dan nasib

6. orang kaya bermain dengan uang untuk menang
orang miskin bermain dengan uang untuk tidak kalah

7. orang kaya berkomitmen untuk menjadi kaya
orang misikin ingin menjadi kaya

8. orang kaya berpikir besar
orang miskin berpikir kecil

9. orang kaya focus pada kesempatan
orang miskin focus kepada hambatan

10. orang kaya mengagumi orang kaya dan sukses lainnya
orang miskin iri pada orang kaya dan sukses lainnya

11. orang kaya bergaul dengan orang positif dan sukses
orang miskin bergaul dengan orang negative dan tidak sukses

12. orang kaya bersedia untuk mempromosikan diri mereka dan nilai-nilai mereka
orang miskin berpikir negative tentang penjualan dan promosi

13. orang kaya lebih besar daripada masalah mereka
orang miskin lebih kecil dari masalah mereka

14. orang kaya penerima yang luar biasa
orang miskin adalah penerima yang buruk

15. orang kaya memilih dibayar berdasarkan hasil
orang miskin memilih dibayar berdasarkan waktu

16. orang kaya berpikir �dua-duanya�
oranng miskin berpikir �salah satu/atau�

17. orang kaya focus pada wealth style (massive &pasif income ) mereka
orang miskin focus pada life style (gaya hidup) mereka

18. orang kaya memanage uang mereka dengan baik
orang miskin tidak memanage uang mereka dengan baik

19. orang kaya membuat uang bekerja keras untuk mereka
orang miskin membuat diri mereka bekerja keras untuk uang

20. orang kaya bertindak melawan ketakutan mereka
orang miskin membiarkan ketakutan menghentikan mereka

21. orang kaya terus menerus belajar dan bertumbuh
orang miskin berpikir mereka sudah tahu

Sumber:
http://moneyblueprint.blogspot.com

Cara Orang Kaya Berbelanja

Di buku yang barusan saya baca Increasing Your Financial IQ, karangan Robert T. Kiyosaki. Ada hal yang menarik. Pada saat itu diceritakan bahwa Kiyosaki berniat untuk membeli mobil Roll Royce / Bentley seharga $180.000 (saya lupa persisnya).

Menariknya...yang dia lakukan pada saat itu adalah menelepon broker perdagangan komoditinya (Kiyosaki berinvestasi di komoditi perak, kalo di sini sih sama dengan perdagangan loco untuk komoditi emas) dan meminta broker tersebut untuk menghasilkan uang sebesar $180.000 dari perdagangan komoditi tersebut.

Akhirnya nominal tersebut tercapai dalam jangka waktu 8-9 bulan (saya lupa lagi persisnya :-> ) Setelah diperoleh, barulah Kiyosaki kemudian membeli mobil Roll Roycenya


Pelajaran yang saya ambil :
Orang kaya (yang cerdas) membeli semua barang konsumtifnya dari apa yang dihasilkan oleh aset-asetnya (paper asset, properti ataupun bisnis) dan berupa pasive income.
Walaupun kaya, mereka berani untuk menunda keinginan mereka tanpa harus hidup di bawah standar pendapatan mereka. Jadi kalo mau beli mobil mewah, ya beli aja. Tapi pikirkan dengan bijak bagaimana proses pembeliannya
Dengan memaksa aset mereka yang bekerja untuk mereka, maka gaya hidup mereka sama sekali tidak mempengaruhi ataupun mengurangi jumlah aset yang mereka punyai. Makanya sekarang bisa dilihat yang kaya akan bertambah kaya. Bukan karena mereka memiliki banyak uang, tapi karena mereka memiliki kecerdasan finansial
Semakin tinggi investasi otak kita...Insya Allah hidup akan semakin lebih mudah


Kejadian di kita sekarang (dan saya beberapa kali mengalaminya) adalah membelanjakan kebutuhan konsumtif dari active income, baik itu dari gaji bagi yang masih jadi karyawan, ataupun dari pendapatan usaha yg sifatnya masih self employee.

Bukannya diharamkan apabila kita saat ini menggunakan active income untuk kebutuhan konsumtif, akan tetapi harus punya target....sampai kapan ??? (sebagai bahan renungan bersama...)

Sumber: http://andisufariyanto.blogspot.com

Cara Pintar Jadi Orang Kaya

Cara pintar jadi orang kaya ini saya ambil dari kesimpulan buku Rich Dad Poor Dad'nya Robert Kiyosaki.Dasar pemikirannya sangat sederhana: Jabatan, karier, maupun kepandaian, tidak bisa menjamin seseorang menjadi kaya. Itu sebabnya, menurut Kiyosaki, konsep pendidikan yang menekankan bahwa ''anak sekolah harus pintar'' harus diubah total. Ini agar kita tidak terkurung dalam 'rat race,' kehidupan yang tak cerdas.

''Alasan utama orang bersusah payah secara finansial adalah karena mereka menghabiskan waktu bertahun-tahun di sekolah, tetapi tidak belajar apa pun mengenai uang,'' ujar Kiyosaki yang pernah menjadi staf pengajar bisnis dan investasi. ''Hasilnya adalah orang bekerja untuk mendapatkan uang, tetapi tak pernah belajar agar uang bekerja untuk mereka.''

Sebagai pengganti, Kiyosaki melontarkan gagasan 'how to get rich.' Ada enam kiat yang dapat diaplikasikan untuk menjadi orang kaya.
Pertama, ''Orang Kaya Tidak Bekerja Untuk Uang'' (hlm 13). Ini bisa jadi cara efektif menghindari kemiskinan. Sebab, kata Kiyosaki, orang miskin tidak memiliki kebebasan finansial dalam hidupnya. Penghasilannya selalu habis untuk membiayai kewajibannya.

Kedua, penguasaan atas empat konsep bisnis -- yaitu pemasukan, pengeluaran, neraca aset, dan liabilities. Secara detil kiat ini diungkap dalam item ''Mengapa Mengajarkan Melek Finansial'' (hlm 57).

Ketiga, anjuran untuk memulai bisnis sendiri sebagai jalan awal menuju kekayaan. Ini diungkapnya dalam bab ''Uruslah Bisnis Anda Sendiri'' (hlm 93).
Keempat Kiyosaki terasa lebih teknis, yaitu ihwal ''Sejarah Pajak dan Kekuatan Korporasi'' (hlm 105). Intinya, bila kita bagaimana mengatur pajak, maka pengetahuan ini akan mendatangkan kekayaan.

Kelima, yaitu ''Orang Kaya Menciptakan Uang'' (hlm 121). Di sini Kiyosaki membahas ihwal 'kecerdasan finansial' orang kaya dalam mengelola uang. Kecerdasan itu antara lain, dapat membedakan 'good and bad liabilities, good and bad debt, good and bad expenses,' dan 'good and bad risk.' Dibahas pula tentang investasi sebagai teknik orang kaya menciptakan uang.

Kiat terakhir yang disodorkan Kiyosaki adalah ''Bekerja Untuk Belajar, Jangan Bekerja Untuk Uang'' (hlm 149). Ajaran ini terkait dengan perubahan paradigma era informasi, dari 'school smart' ke 'school smart' dan 'street smart.' Artinya, selain diperlukan kecerdasan akademis, untuk jadi orang kaya, dibutuhkan juga 'ilmu jalanan' yang tidak didapat di bangku sekolah.

Sumber: http://didinrazani.blogspot.com

Jadi Orang Kaya

Apakah anda saat ini berjuang untuk menjadi kaya - atau berjuang untuk hidup seperti orang kaya? Hidup seperti orang kaya dan berkelimpahan - lebih menyangkut sikap hidup - ketimbang seberapa banyak uang yang anda miliki.

Sering dikatakan, bahwa orang kaya semakin kaya sementara orang miskin bertambah miskin. Ini adalah benar adanya. Mengapa hal itu terjadi...? Karena orang kaya berpikir bahwa dirinya kaya sementara orang miskin berpikir bahwa dirinya miskin. Konsekuensinya muncul pada sikap hidup. Orang kaya melihat dirinya bertambah kaya, sementara orang miskin melihat dirinya bertambah miskin.

Anda tidak perlu banyak uang untuk menjadi kaya. Yang anda perlukan adalah komitmen untuk memperoleh lebih baik dari apapun yang anda kerjakan, hari demi hari, waktu demi waktu. Bila anda bisa hidup lebih baik dari hari kemarin - berarti anda sudah bertambah kaya. Usahakan hal ini terjadi setiap hari - sehingga anda pun akan hidup berkelimpahan - seperti orang kaya sejati. Hiduplah seperti orang kaya, maka anda akan terus bertambah kaya...

Sumber: http://indonesia.heartnsouls.com

Cara Kaya 5 : Tiga Ilmu Inti Menghasilkan Pasif Income

Pasif murni menurut rich dad nya Kiyosaki adalah real estate. Yang setengah pasif (disebut portofolio) adalah penghasilan dari saham. Bisnis juga setengah pasif yang didapat dari pengeluaran baik � yaitu yang mengurangi pajak dan menambah aset- (good expense) dan deviden (hak saham yang bersifat portofolio).

Uniknya saat mendengarkan audio book Kiyosaki, dia bilang bahwa sumber utama adalah : bisnis, real estate, dan asuransi. Asuransi? Ya, asuransi.

Setelah coba saya renungkan, menurut saya pemahamannya seperti ini, yaitu :
  • Bisnis : esensinya adalah sistem yang berjalan baik tanpa kehadiran anda. Buku yang baik mengenai ini adalah buku Michael Gerber berjudul E-Myth.
  • Real estate : esensinya adalah hak hukum, anda dibayar karena diberi hak oleh hukum, misalnya paten, menyewakan alat, bahkan menyewakan udara! (Misalnya frekuensi seluler. Kabarnya sebuah operator perlu bayar ke negara hingga 400 milyar setahun untuk menggunakan frekuensi tertentu. Artinya negara mendapat pasif income dari hal ini.) Tukang parkir juga sebenarnya punya hak real estate. Preman yang suka ngutip (sama halnya aparat �jahat�) juga mendapatkan uang dari real estate (baca: pemerasan).
  • Asuransi : esensinya adalah manajemen resiko. Permainan saham dan valas sebenarnya juga wujud dari permainan asuransi. Anda beli saat murah, diproteksi pakai asuransi, lalu dijual saat mahal. Menanam modal dan bisnis asuransi adalah bentuk manajemen resiko.

Semua kegiatan yang menghasilkan pasif dapat terkategori dalam salah satu hal di atas. MLM juga menerapkan hal yang mirip yaitu kombinasi sistem dan hak hukum. Anda punya hal hukum dibayar dari kinerja downline (real estate). Bertindak sebagai agen (penjualan tiket, distribusi voucher, dsb) merupakan kegiatan �real estate� juga.

Sementara itu bila Anda membuat dan menjual produk sebenarnya masuk kategori sistem bisnis. Dalam hal ini bukan produknya yang penting, tapi sistem produksi dan penjualannya yang penting. Bila kita memberikan lisensi produk, maka kita masuk dalam bisnis �real estate� yaitu royalti dari paten maupun franchise.

Yang juga menarik adalah asuransi. Ini permainan tingkat tinggi yang dipahami kalangan kaya. Kalau orang miskin tidak mau (dan tidak mampu) beli asuransi, kelas menengah membeli asuransi, maka orang kaya menjual asuransi. Dengan ilmu matematika aktuaria, dan prinsip-prinsip pengelolaan investasi, maka resiko bisa diperhitungkan dan disiasati.

Singkatnya : ilmu pasif income ada di tiga hal tersebut, yaitu kemampuan membuat sistem (bisnisman baru disebut berhasil kalau bisa meninggalkan bisnisnya di tangan orang lain, dan bisnisnya tetap jalan terus), kemampuan mendapat hak hukum (orang politik dan broker nih biasanya, juga pemegang paten dan franchise, juga para pemilik real estate), dan kemampuan manajemen resiko (pengelola investasi, seperti Warren Buffet, juga penjamin asuransi)


Simple story. Suatu ketika saya mendapat kesempatan menjembatani investasi bisnis di bidang transportasi. Karena jasa itu saya mendapat komisi selama 2 tahun sebesar 2 persen dari nilai investasi. Ini termasuk jenis hak hukum (real estate). Lumayanlah, setiap bulan saya mendapat pasif income yang nilainya sebesar gaji bulanan saya! Bayangkan kalau tiap bulan kita mampu mencetak uang dengan cara seperti itu. Jelas bisa kaya.

Salah satu konsep yang menarik dari rich dad adalah teka-teki 90/10, yaitu kemampuan 10 persen orang yang sanggup menguasai 90 persen uang di dunia ini. Teka-teki itu adalah : bagaimana menghasilkan uang tanpa mengeluarkan uang. Hal ini mungkin, dengan terus berlatih. Anda bisa menjadi agen transaksi, menjadi pemodal sementara sebelum menjual lagi, beli volume besar kemudian dibuat retail, dan sebagainya. Kalau sudah bisa memecahkan teka-teki ini berarti Anda adalah kandidat 10 persen orang yang menguasai 90 persen peredaran uang.
Saya mau berbagi cerita yang menurut saya hebat sekaligus bisa membuat sedih. Ini saya dapat dari orang Indosat mengenai kontroversi penjualan saham Indosat sekitar dua tahun lalu. Saya tulis sebagai bahan pelajaran bahwa orang Indonesia itu pintar (IQ tinggi), namun orang Singapura lah yang cerdik (PowerQ nya tinggi). Kalau Anda punya info lebih akurat, mohon saya dikoreksi (info ini saya dapat dari orang dalam yang terpercaya, pihak yang protes dengan transaksi itu, tentu saja masih sudut pandang sepihak).

Saat itu pemerintah butuh duit. Maka Indosat dipilih untuk divestasi. Menurut kabar, saham Indosat bernilai buku setara 25 ribu per lembar. Namun karena pasar lesu � dan di�goreng-goreng� para pelaku saham � nilai saham ini berhasil dijatuhkan hingga seakan-akan 8 ribu saja (pedih). Maka datanglah pihak Singapura dengan �gagah� mengatakan bahwa akan membeli di harga 12 ribu, premium 50% lebih tinggi dari pasar. Watch out, harga �asli�nya 25 ribu, dibuat seakan 8 ribu, lalu dibeli 12 ribu. Walau seperti gagah, sebenarnya nilai pembelian itu hanya separuh harga aslinya! Kalau pemerintahnya cukup cerdas, mestinya jangan dijual itu saham!

Cerita berlanjut. Kabarnya pihak STT Singapura meminjam bank untuk membeli saham tersebut, dengan jaminan : saham Indosat yang dibeli itu sendiri! (karena nilainya sebenarnya 25 ribu, dua kali lipat nilai pinjaman).

Oke. Akhirnya Indosat dibeli dengan nilai 600 juta dolar untuk berapa ya, 50% atau 40% saham (saya lupa). Saat itu Indosat dinilai hanya dari bisnis selulernya (Satelindo dan IM3), padahal Indosat memiliki jalur backbone terbesar keluar negeri! Sebagai pembanding, telkomsel melepas nilai 12% sahamnya sebesar 360 juta dolar ke pada SingTel Singapura. Apakah nilai Indosat semurah itu?

Nah ini bagian cerdiknya. Singapura kemudian memecah saham Indosat (split) menjadi 5 bagian yang lebih kecil. Setiap saham baru dia beri harga 5 ribu. Lebih murah daripada sebelumnya? Tentu tidak, saudara. Total 5 saham baru seharga 5ribu senilai dengan 1 saham lama seharga 25ribu. Saham Indosat kembali dinaikkan ke harga aslinya!

Jadi bila pihak Singapura melepas separuh sahamnya, maka dia sudah bisa membayar lunas hutangnya ke bank! Dan tetap memiliki separuh sisanya, seakan GRATIS!

Nasib buruk memang menyertai bangsa yang bodoh dan sedang miskin. Sekarang kabarnya kita berusaha naik banding menggagalkan transaksi aneh itu, bahkan terbetik kabar mau membeli balik saham Indosat dengan harga baru tersebut (ah, bodoh sekali�). Kata rekan yang pihak dalam itu, dengan nilai pinjaman 600 juta dolar, sebenarnya Indosat sendiri mampu mengembalikan investasi dalam 4 tahun. Cukup dipinjami, tidak perlu dijual dengan konyol! Dengan 200 juta penduduk, bisnis komunikasi di Indonesia selalu cerah, dan Indosat saat itu adalah perusahaan yang sangat sehat. Jadi, mengapa harus Inul.. eh salah Indosat?


Lesson : kita perlu belajar menciptakan uang tanpa uang dengan kecerdikan Singapura itu (tentu saja tanpa permainan politik tak etis �kalau memang ada- di belakangnya). Itulah mengapa Singapura lebih kaya, mereka mampu memecahkan teka-teki 90/10, menciptakan uang tanpa uang. Benarlah kata rich dad nya Kiyosaki : uang itu cuman gagasan!

(Informasi itu akurat dari pihak dalam, tapi kalau ada yang bisa menyeimbangkan akan lebih baik. Info tersebut dari kubu penentang divestasi Indosat. Silahkan Anda nilai sendiri keakuratannya.)

Oke, kita sudah diberitahu 3 ilmu inti menghasilkan pasif income. Kalau menguasai salah satu ilmu itu saja sudah hebat. Syukur-syukur kalau kombinasi dua, atau ketiganya sekaligus.

Sumber: http://sepia.blogsome.com

Tuesday, 8 July 2008

Cara Berfikir Orang Kaya

Seringkali saya mendengar gerutuan orang-2 yang mengatakan bahwa dunia ini tidak adil,
karena yang kaya semakin kaya, dan yang miskin tetap miskin. Orang yang miskin
acapkali berkata, seandainya mereka diberi kesempatan, mereka juga bisa kaya. Atau
kalau mereka punya modal yang banyak atau pandai, mereka bisa mempunyai perusahaan
juga. Benarkah modal bisa membuat orang kaya ? Banyak orang yang menang undian
berhadiah, tapi dalam sekejab pula hartanya tersebut habis karena tidak dikelola dengan
baik.
Kaya dan miskin dalam konteks disini bukan dalam arti fisik, namun dari cara anda
memandang uang. Apabila anda mempunyai rumah bak istana dengan lima mobil, namun
anda selalu merasa kekurangan uang, berarti anda adalah orang miskin. Sebaliknya,
seorang tukang becak yang sudah cukup puas dengan makan tiga kali sehari, bisa
dianggap orang kaya.
Robert Kiyosaki pernah mengatakan bahwa yang membedakan seseorang kaya dan
miskin bukan uang, kepandaian atau modal, tetapi CARA BERPIKIR. Nah, cara berpikir
seperti apa yang membuat orang kaya ? Yang pertama adalah masalah tabungan (saving).
Orang miskin berpikir menabung di tempat yang aman, orang kaya berpikir investasi di
tempat yang nyaman. Tempat menabung yang aman menurut orang miskin adalah tempat
yang paling sering didengar keberadaannya, paling banyak cabangnya, paling besar
gedungnya, bunganya stabil, dan bisa memberikan jaminan keamanan apabila terjadi
sesuatu. Sedang tempat menabung yang nyaman menurut orang kaya adalah tempat yang
tidak banyak diketahui orang, beresiko tinggi, pendapatannya naik turun setiap saat, dan
perlu keahlian khusus untuk mengelolanya. Prinsip orang miskin disini adalah "Safe Risk,
Stable Return", sedang orang kaya adalah "High Risk, High Return".
Yang kedua adalah masalah penghematan vs pendapatan. Orang miskin sangat mematuhi
aturan "Jangan sampai besar pasak daripada tiang". Artinya, seandainya pendapatan kita
Rp 1 juta, sedangkan pengeluaran kita 1,5 juta, maka sebisa mungkin pengeluaran
ditekan hingga Rp 800 ribu, masih sisa Rp 200 ribu untuk ditabung. Disisi lain, orang
kaya jika mempunyai pendapatan 1 juta dan pengeluarannya 1,5 juta, maka mereka akan
bekerja lebih keras sehingga pendapatannya mencapai 2 juta. Sehingga pengeluaran 1,5
juta tertutup dan masih tersisa Rp 500 ribu untuk ditabung. Bisa kita lihat disini, bahwa
orang kaya pun mematuhi aturan penghematan tersebut, tapi dari sisi yang berbeda.
Orang miskin melihatnya dari seberapa besar pendapatannya, lalu menekan
pengeluarannya, sedang orang kaya melihat dari sisi pengeluarannya, lalu meningkatkan
pendapatannya.
Yang ketiga adalah masalah bagaimana anda dan uang bekerja bersama. Orang miskin
bekerja keras demi uang, orang kaya menempatkan uang mereka pada instrumen tertentu
agar bekerja keras bagi mereka. Disini semakin keras orang miskin bekerja, mereka akan
mempunyai banyak uang, tetapi mereka hampir tidak mempunyai lagi waktu luang.
Sebaliknya, semakin keras uang bekerja bagi orang kaya, mereka semakin punya banyak
uang serta waktu luang. Itulah sebabnya tidak usah heran melihat orang kaya dengan Page 2

ribuan karyawan masih sempat main golf, sedangkan orang miskin mengatakan tidak
punya waktu mengantar anak tunggalnya jalan-2 ke mall karena sibuk bekerja.
Yang keempat adalah pengelolaan uang tambahan. Seringkali jika kita menerima uang
tambahan diluar gaji bulanan seperti THR, bonus, atau hasil kerja sampingan, pikiran
orang miskin akan langsung digunakan untuk membeli sesuatu, karena dianggap duit
tambahan tersebut sebagai rejeki dadakan. Orang kaya akan menempatkan uang
tambahan tersebut pada investasi tertentu, dan bunganya baru dipakai untuk membeli
sesuatu. Tiga hal yang berperan disini adalah waktu, modal awal dan bunga. Orang
miskin dari segi waktu lebih cepat memperoleh barangnya, namun modal awalnya habis
dan tidak memperoleh bunga. Sebaliknya, orang kaya lebih bisa menahan diri untuk
membeli barang dalam waktu yang lebih lama, namun modal awalnya masih ada, karena
pembelian dilakukan dengan bunga.
Bagaimana cara berpikir anda, sudahkah anda berpikir seperti orang kaya ?

Oleh: Ardi Indrawan
(artikel pernah dimuat di majalah Investor edisi Maret 2004)

Sumber: http://rustamefendi.files.wordpress.com

Bagaimana Caranya Investasi Bila Tak Punya Uang?

Membaca kembali buku Wink and Grow Rich tulisan Roger Hamilton (sudah ada terjemahnya) menyegarkan kembali ingatan akan prinsip-prinsip investasi. Buku ini menarik karena ditulis dalam bentuk cerita, seperti halnya buku klasik Who Moved My Cheese.

Saya ingin investasi, tapi, saya nggak punya uang. Gimana ya?

Begitulah pertanyaan kebanyakan orang. Demikian pula pertanyaan Richard, anak kecil yang ayahnya sedang sakit, dalam cerita itu. Pertanyaan itu dibahas dengan bijak oleh tokoh si Tukang Ledeng (the Plumber), seorang pengusaha yang bekerja dalam bisnis mengurus pipa air.

�Kalau tidak punya uang untuk diinvestasikan, maka investasikanlah waktumu,� demikian pesan si Plumber. Ibarat tetes air, maka setiap hari kita diberi bekal 24 tetes air untuk diinvestasikan. Kebanyakan tetes tersebut dibelanjakan (spent) saja, dan luput untuk diinvestasikan (invest).

Kebanyakan orang menghabiskan 24 jam setiap harinya untuk hal-hal berikut : tidur, makan, mandi, kerja, santai, dan ngobrol-ngobrol. Semua hal itu adalah waktu yang dibelanjakan. Loh, bukankah kerja menghasilkan uang? Ya, kerja memang menghasilkan uang. Namun waktu yang digunakan bekerja pada hakekatnya adalah waktu yang ditukarkan dengan uang. Sifatnya berjangka pendek. Pekerjaan beres, Anda dibayar. Selesai.

Orang-orang yang sukses sekarang ini, dulunya juga tidak punya uang seperti kebanyakan orang lainnya. Bedanya, mereka menginvestasikan waktunya, selain tentu ada yang dibelanjakan. Dimana mereka menginvestasikan waktu? Ada dua tempat, satu adalah untuk menjalin jaringan rekanan (network), dan ke dua untuk meningkatkan kemampuan diri (myself).

Bagi seorang pengusaha pemilik bisnis, kegiatan sehari-hari ibarat menginvestasikan waktu. Ketika dia menemui rekanan atau klien, dia sedang membangun network. Ketika dia mencari solusi masalah klien, dia sedang berinvestasi pada kemampuan diri.

Sebaliknya bagi karyawan, ketika dia mengerjakan tugas pekerjaan, sebenarnya dia hanya menukarkan tenaganya untuk bayaran di akhir bulan. Jadi ini hanya pertukaran. Orang yang ditemui ketika dia bekerja dalam tugas bukanlah network dia (tapi network perusahaan), jadi hal ini tidak disebut investasi.

Loh, bukankah ketika seorang karyawan mencari solusi buat klien itu juga berarti investasi? Ya benar, bila hal tersebut meningkatkan kemampuan diri. Tapi bisa juga tidak, bila kegiatan tersebut hanya untuk digunakan dalam jangka pendek.

Kunci membedakan apakah kegiatan kita merupakan investasi atau sekedar membelanjakan waktu adalah hasil jangka panjang. Kalau kegiatan itu memberikan manfaat jangka panjang, maka itu adalah investasi waktu. Kalau hasilnya hanya jangka pendek (tugas selesai lalu dibayar) maka itu hanyalah pembelanjaan waktu, yaitu pertukaran waktu kita dengan uang.



Bekerja sekaligus berinvestasi

Di setiap pekerjaan ada kesempatan berinvestasi waktu, yaitu ketika secara sadar kita memilih untuk membangun network dan kemampuan diri. Misalnya Anda hobi ngobrol-ngobrol. Kalau hanya ngobrol dengan teman yang itu-itu saja, juga dengan topik sekitar gosip artis saja, maka jelas itu sekedar membelanjakan waktu. Tapi kalau Anda ngobrol dengan orang-orang baru, maka Anda sedang berinvestasi dengan network Anda. Atau mungkin ngobrol dengan teman lama Anda, tapi ngobrol tentang peluang usaha baru, kesempatan kerjasama, atau ngobrol tentang ilmu yang bermanfaat buat mengelola keuangan keluarga Anda misalnya, maka itu adalah investasi waktu.

Saya ingat kisah Peter Lynch, manajer investasi di Fidelity Investment. Dia bercerita bahwa sewaktu mahasiswa dia mencari penghasilan dengan menjadi caddy golf (tukang bantu membawa tongkat golf). Waktu itu di tahun enam puluhan, dan sebagai caddy golf dia bertemu dengan para jutawan yang hobinya main golf. Para jutawan itu sering bicara tentang investasi, maka Peter pun mendapat info-info gratis yang berharga. Suatu ketika dia mendengar bahwa saham Tiger Airlines sedang mengalami peningkatan nilai. Maka dengan uang sekedarnya Peter ikut-ikutan membeli saham Tiger Airlines. Ternyata benar, saham Tiger Airlines naik cukup tinggi sehingga Peter pun mendapat keuntungan besar. Selepas kuliah Peter kemudian masuk ke perusahaan pialang saham, dan terus berkarir sehingga menjadi pemimpin di Fidelity Investment. Peter bekerja sambil berinvestasi waktu. Dia berinvestasi mendekati dunia kaum investor sehingga mendapat peluang dari network (tak langsung) tersebut.

Saya ingat juga kisah seorang teman saya. Dia rajin silaturrahmi menjalin network dengan banyak orang. Suatu ketika dia menghubungkan dua pihak untuk transaksi pembelian alat senilai sekitar 125 ribu dolar. Dia hanya menghubungkan saja tanpa berharap banyak transaksi tersebut terjadi. Eh, ternyata transaksi tersebut benar terjadi. Tiba-tiba dia diberi fee senilai 8000 dolar (kira-kira 70 juta rupiah). Saya kira bagi kebanyakan orang nilai tersebut diraih dengan berbulan-bulan (atau bertahun-tahun) menabung. Sedangkan teman saya meraihnya dalam beberapa jam menjadi pialang. Membangun network adalah bentuk investasi waktu yang sangat baik.

Demikian pula kisah seorang satpam di sebuah perusahaan minyak nasional. Sambil tugas malam, ketika rehat dari berkeliling, dia membuat corat-coret desain ukiran kayu semacam bebek-bebek kayu. Beberapa tahun kemudian dia mengundurkan diri setelah punya gift shop di Kemang dan Plaza Indonesia. Dia telah menginvestasikan waktu untuk kemampuan diri, sementara banyak rekan satpam lainnya hanya membelanjakan waktu untuk pertukaran dengan uang.

Sebuah kisah nyata yang lain. Seorang pengusaha membuka warung �sate banteng�, yaitu sate yang memakai daging sapi. Beberapa lama kemudian pemilik warung tidak lagi terlalu berminat untuk mengembangkan warung tersebut. Seorang karyawannya di bagian pembakar sate berminat dengan resep yang digunakan. Maka karyawan tadi kemudian mendirikan warung �sate banteng� dan serius menekuninya. Ternyata laris manis. Warungnya berkembang makin besar, bahkan bisa diwariskan ke anaknya. Karyawan ini berhasil menginvestasikan waktunya untuk belajar membuat sate banteng yang enak. Ilmunya digunakan untuk membuat produk yang bernilai jual. Manfaat ilmunya dirasakan dalam jangka panjang sampai anak cucu.

Mari kita pikirkan sejenak. Dalam sehari ini, berapa jam telah kita investasikan untuk membangun network kita? Berapa jam pula telah kita investasikan untuk diri kita (meningkatkan kemampuan diri yang bernilai jual)? Nihil? Tidak sejam pun? Pantaslah kalau hidup kita tak maju-maju.

Waktu yang Anda pakai bekerja adalah waktu yang Anda belanjakan. Waktu yang Anda pakai untuk membangun network dan meningkatkan nilai jual diri, itulah waktu yang Anda investasikan.

Bagaimana dengan waktu Anda untuk membaca blog? Investasi atau belanja nih?

Sumber: http://sepia.blogsome.com

Saturday, 5 July 2008

Memperbanyak Uang

Ketika menulis buku The Richest Man in Babylon ��terbit pertama kali tahun 1926, dan edisi tahun 1959 baru diterjemahkan oleh Gramedia tahun 2000�� George S. Clason mengawalinya dengan mengatakan: pertama, uang adalah takaran untuk mengukur kesuksesan duniawi; kedua, uang memungkinkan orang menikmati segala yang terbaik, yang dapat diberikan dunia; ketiga, tersedia banyak uang bagi mereka yang memahami hukum-hukum sederhana yang mengatur cara mendapatkan uang; keempat, sekarang pun uang tunduk pada hukum-hukum yang sama seperti ketika orang-orang kaya memenuhi jalan-jalan raya di Babylon, enam ribu tahun lalu.

Clason berbicara soal cara memperoleh kekayaan dan mengelola kekayaan itu dengan bijaksana. Kekayaan itu sendiri disimbolkan dengan emas. Dan bila kata emas ini kita ganti dengan uang, maka ia mengajarkan lima hukum tentang uang.

Pertama, dengan senang hati dan dalam jumlah yang semakin besar, uang akan mendatangi siapa pun yang mau menyisihkan tidak kurang dari sepersepuluh penghasilannya untuk menciptakan harta benda bagi masa depannya maupun keluarganya.

Kedua, dengan rajin dan riang gembira, uang bekerja bagi pemiliknya yang bijaksana, yang menemukan bagi uang itu pekerjaan yang menguntungkan, sehingga ia beranak pinak seperti kawanan ternak di padang.

Ketiga, uang aman dalam lindungan pemiliknya yang bijak, yang menginvestasikannya berdasarkan nasihat orang-orang yang terbukti ahli dalam pengelolaannya.

Keempat, uang akan lari dari orang yang menginvestasikannya dalam usaha atau tujuan yang tidak diketahui dengan baik, atau tidak dianjurkan oleh orang-orang yang ahli dalam pengelolaannya.

Kelima, uang akan lari dari orang yang memaksanya untuk memberi penghasilan yang mustahil, atau yang mengikuti bujukan mulut manis para penipu maupun pemimpi di siang bolong, atau yang tidak berpengalaman dan muluk-muluk dalam berinvestasi.

Konon, hukum-hukum yang diajarkan Clason di atas telah mengilhami banyak orang yang bekerja di bidang perbankan, asuransi, dan investasi keuangan. Dan amat boleh jadi bahwa hukum-hukum itu dapat menjadi acuan dasar untuk menjelaskan mengapa orang kaya menjadi semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Intinya mungkin ini: untuk menjadi kaya atau memiliki banyak uang, maka orang harus belajar hukum-hukum tentang bagaimana uang �bekerja� untuk manusia, sehingga manusia dapat �mempekerjakan� uang dan bukannya bekerja untuk uang (budak uang).

Bagi saya, ajaran Clason berarti: pertama, agar uang bertambah banyak, maka orang perlu belajar mulai mengendalikan keinginannya dan pengeluarannya �� tidak boleh lebih besar dari penghasilan rutinnya; kedua, agar uang bertambah banyak, orang perlu belajar untuk tidak hanya menyimpannya, tetapi menginvestasikannya kembali dengan bijak; ketiga, agar uang bertambah banyak, ia tidak boleh dipergunakan secara sembrono tanpa kearifan; dan keempat, agar uang bertambah banyak, orang perlu belajar membedakan antara berinvestasi secara rasional dengan berjudi atau mengharapkan kekayaan berlipatganda dalam sekejap mata tanpa usaha yang nyata (bekerja).

Bukankah demikian?[aha]

* Andrias Harefa adalah seorang writer, trainer, dan speaker, inisiator Pembelajar.com dan penulis 30 buku laris. Ia dapat dihubungi di email: aharefa@cbn.net.id.

Sumber: http://www.pembelajar.com

Friday, 4 July 2008

Mengapa Belum Juga Kaya?

Mengapa sampai saat ini kita belum bisa mencapai kemakmuran yang diharapkan? Kalau pertanyaan ini diajukan pada Anda, kira-kira apa jawabannya?

Ada yang menjawab, "saya tidak cukup pintar". Tapi apakah pintar merupakan jaminan sesorang untuk makmur? Bila ya, tentu orang kaya akan lebih banyak didominasi oleh guru, dosen atau professor.

Kenyataan berkata lain. Kepintaran ternyata bukan jaminan untuk makmur. Lihat saja orang terkaya di dunia- Bill Gates, yang ternyata tidak lulus kuliah.

Jawaban lainnya, "Saya tidak punya cukup waktu untuk menghasilkan kekayaan lebih banyak". Wah, bila saja orang yang punya banyak waktu bisa menghasilkan kekayaan, pasti orang yang menganggur sekarang ini tentu makmur semua. He he

Yang pasti setiap kita diberikan waktu yang sama setiap harinya. 1x24 jam. Tidak kurang, tidak lebih

Mungkin banyak yang menjawab saat ini tidak punya banyak uang untuk menghasilkan uang lebih. Lagi-lagi ini hanya alasan pembenaran. Contohnya Bob Sadino, mulai tidak dengan uang berlimpah. Dia pernah menjadi supir taksi, juga kuli bangunan. Bahkan bisnis Kem Chicknya dimulai dari hanya penjual telur ayam saja.

Atau bisa ditanya pada Jendral TDA Pak Roni, dalam satu kondisi sulit memiliki sedikit uang yang hanya cukup untuk ongkos satu kali jalan pulang ke kampung halamannya saja. Dan kenyataannya sekarang jauh lebih baik. Jadi uang tidak bisa menjadi alasan penghambat.

Menurut Adam Khoo ada beberapa alasan mengapa sampai saat ini seseorang masih sulit mencapai kemakmuran

Alasan utama adalah, Orang tersebut masih tidak (mau) punya kendali pada tindakan sendiri

Selalu saja menyalahkan orang lain atau kondisi eksternal dari keadaan yang terjadi. Contohnya, pada saat omset menurun, kemudian kita menyalahkan kondisi market yang tidak kondusif atau mengkambing hitamkan pelanggan yang dibulan Juli ini lebih terkonsentrasi untuk keperluan sekolah.

Bila Anda mau pegang kendali, maka kondisi apapun yanag terjadi akan Anda ambil sebagai tanggung jawab penuh Anda. Bukan menyalahkan orang lain, tapi interospeksi. Misalnya, mengapa tidak memperbaiki cara menjual Anda, produk yang Anda jual atau strategi pemasaran yang harus dievaluasi.

Tiger Wood, pegolf kaya dan peringkat satu di dunia- bisa menjadi contoh untuk hal ini.

Pada suatu turnamen kondisi angin yang begitu besar dan mendung yang menghitam. Tentu sangat menyulitkan untuk mengarahkan bola golf ke hole yang dituju. Benar saja , pukulannya melesat jauh dari sasaran.

Ketika pegolf lain termasuk para pengamat menyalahkan kondisi cuaca yang sangat buruk, tidak demikian dengan Tiger. Dia mengambil tanggung jawab dengan berkata, "latihan saya selama ini tidak cukup baik untuk menghadapi kondisi alam seperti ini. Saya harus lebih keras lagi latihan dalam kondisi cuaca apapun."

Jadi jangan terlalu banyak alasan. Tetapkan mindset untuk berani mengambil tanggung jawab terhadap kehidupan Anda sendiri.

Bukan mindset sebagai korban, yang selalu menyalahkan keadaan, menyalahkan bos, menyalahkan karyawan, kalau perlu menyalahkan dunia. Mungkin seperti kata peribahasa: Kuman disebrang lautan tampak, Gajah dipelupuk mata tidak kelihatan.

Jika selalu menyalahkan orang lain, berarti Anda menyerahkan remote kehidupan Anda pada orang lain. Dengan memberikan kontrol pada orang lain, sulit untuk bisa merubah hidup Anda.

Artinya pada saat belum mencapai kemakmuran, tidak serta merta menyalahkan orang lain, menyalahkan komunitas, menyalahkan kurikulum DSA (Dream, Strategi, Action). Tapi ambil 100% tanggung jawab. Bisa saja saat itu salah memilih atau mengambil keputusan, salah strategi, salah tindakan yang ditempuh. Semuanya dievaluasi dan diambil koreksi.

Ini akan menjadi kekuatan untuk bisa mencapai kelimpahan.

Pilihan ada pada Anda. Take your own responsibility or to be a victim!

Sumber: http://rahasiauangdankekayaan.blogspot.com

Rahasia Uang - The Secret

Akhir-akhir ini dunia pun heboh oleh buku "The Secret". Intinya adalah ajakan untuk memahami bahwa alam semesta ini benar-benar kaya. Masalahnya adalah tinggal bagaimana caranya kita bisa menarik kekayaan tersebut kedalam kehidupan kita? Saya pun mencoba mencari tahu apa sebenarnya arti kata kekayaan itu sendiri.

Akhirnya saya bisa menemukannya dalam sebuah buku lama karangan Deepak Chopra. Judulnya "The seven spriritual Laws Of Success". Kata kekayaan (affluence) berasal dari kata dasar "affluere" yang artinya "mengalir ke". Kata affluence berarti "mengalir secara berlimpah".

Uang sesungguhnya suatu simbol energi kehidupan yang kita tukarkan dan energi kehidupan yang kita gunakan sebagai hasil jasa yang kita berikan kepada semesta. Kata lain uang (money) adalah "currency", yang juga merefleksikan sifat aliran energi. Kata currency berasal dari bahasa Latin yaitu "currere" yang berarti "mengalir".

Oleh karena itu, jika kita menghentikan sirkulasi uang dengan maksud menyimpannya serta menimbunnya. Atau bahkan bersikap pelit. Maka energi yang ada dalam uang tersebut berhenti mengalir kepada kita. Karena uang adalah energi kehidupan. Supaya energi mengalir pada kita, kita harus tetap menjaganya terus bersirkulasi.

Seperti sungai, uang harus dijaga agar terus mengalir. Bila tidak ia akan mulai berhenti, membeku sehingga mengganggu arus sirkulasi dan menyebabkan rusaknya struktur kehidupan kita sendiri. Sirkulasi harus diupayakan tetap hidup dan vital. Intinya adalah More You Give and More You Get.
Memberilah maka Engkau akan menerima lebih banyak


Memberilah maka engkau akan menerima lebih. Ingat bahwa yg benar adalah "give and take" dan bukan "take and give". Jadi memberi dulu baru menerima.

Bagaimana caranya supaya energi uang ini bisa mengalir terus dalam kehidupan kita? Periksa pakaian, sepatu, benda-benda atau barang-barang elektronik yang selama ini jarang anda gunakan. Kumpulkan dan berikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Bila anda sudah melakukannya berarti anda sudah menciptakan satu aliran energi baru dalam kehidupan Anda. Ini yang disebut "the vacuum law of prosperity".

Mulai sekarang rajinlah untuk memeriksa benda-benda yang tidak anda gunakan lagi. Semakin sering anda melakukannya maka aliran energi ini akan semakin kuat. Inilah yang disebut dengan vibrasi.

Semakin banyak vibrasi positif yang kita alirkan maka dia akan membuat gelombang energi positif yang semakin kuat pula. Sehingga anda jangan terkejut. Begitu aliran ini sudah berjalan dalam hidup anda, dia akan menarik apapun yang anda inginkan.

Ini ada satu resep sederhana yang saya pelajari dari teman saya. Dia bila ingin berpergian ke satu tempat. Selalu menyiapkan uang recehan 500, 1000 atau 5000 didalam kantongnya. Bahkan, dia pun sering mempunyai target. Harus menghabiskan uang recehan itu sebesar 5000 rupiah setiap harinya. Kepada siapa saja uang itu diberikannya? Ternyata uang tersebut dia bisa berikan kepada tukang parkir, tukang koran, pengemis atau kepada siapa saja yang membutuhkannya. Semua uang yang diberikannya tersebut, selalu didoakannya terlebih dahulu.

Kita tidak tahu mungkin dengan uang yang sedikit tersebut bisa bermanfaat bagi orang-orang tertentu. Bisa untuk makan, bisa untuk beli beras. Atau untuk membeli susu bagi anaknya. Ya, teman saya ini benar sekali. Dia sudah mengajarkan kepada kita tentang prinsip memberi. Semakin banyak memberi maka secara tidak langsung kita sudah membuat satu aliran energi baru.

Pada saat timbul hasrat untuk memberi. Berikan saja. Mempraktekkan hukum memberi sesungguhnya sangat mudah. Jika anda ingin kesenangan, berilah kesenangan. Jika anda ingin kasih sayang, berilah kasih sayang. Jika anda ingin kekayaan materi, bantulah orang lain bergelimang materi.

Cara yang paling mudah untuk mendapatkan apa yang anda inginkan adalah dengan menolong orang lain mewujudkan apa yang mereka inginkan.

Bila anda sudah melakukan dua hal tersebut di atas. Tapi masih belum ada aliran energi yang membuat uang datang kepada Anda. Hal ini disebabkan diri anda sendiri yang menjadi penghambatnya. Dengan cara mempratekkan forgiveness atau memberikan maaf secara tulus. Maka energi-energi negatif itu bisa hilang. Berikanlah permohonan maaf yang tulus kepada orang yang pernah membuat anda benci, marah. Walaupun terasa sangat sakit. Lakukan hal itu sehingga membuat diri Anda merasa nyaman.

Ingat begitu anda sudah let's go (sudah membiarkan itu pergi dan melepaskannya). Anda otomatis mempunyai kekuatan yang lebih besar untuk menarik uang/kekayaan.

Sumber: www.rumahmotivasi.com

Rahasia Uang adalah Energi Magnetis

Intisari ajaran "The Secret" tentang Uang

Jika Anda tahu Satu Hukum Agung ini - Hukum Ketertarikan - maka Anda akan memiliki kekuatan untuk mewujudkan kehidupan yang Anda dambakan! Satu Hukum saja!

Rahasia uang adalah energi magnetis. Manusia adalah magnet yang bisa menarik apa saja, melalui sinyal yang kita kirim melalui pemikiran dan perasaan.

Agar kita bisa menjadi magnet uang:

- Tentukan dengan jelas jumlah uang yang kita inginkan. Nyatakan dan umumkan! (bukan berapa yang kita hasilkan sekarang, tapi berapa yang mau kita terima nantinya).

- Cintailah uang. Banyak orang tidak menyintai uang, karena mereka memang tidak cukup memilikinya. Gunakan visualisasi dan imaginasi seakan kita sedang membelanjakan uang sebagaimana keinginan kita, seakan kita sudah memiliki banyak uang.

- Dalam berkata-kata, bertindak dan berpikir harus dari konsep pemikiran bahwa kita sudah kaya saat ini juga. Hilangkan pemikiran dan kata-kata seperti "Saya ga mampu membelinya", "kemahalan". Jangan pernah berpikir uang tidak cukup untuk satu detikpun.

- Bersyukurlah atas uang yang sudah kita miliki. Hargailah saat kita memegangnya. Buatlah daftar barang-barang yang mau kita beli dengan kekayaan yang akan kita capai nantinya. Lakukan apa yang perlu agar kita senantiasa merasa sudah kaya. Misalnya mencoba mobil baru di showroom, melihat rumah atau apartemen contoh, mengunjungi pameran, coba-coba handphone mewah.

- Tanamkan pikiran dalam diri kita setiap hari bahwa kita memiliki banyak uang, dan semua uang mengalir kepada kita tanpa hambatan.

- Hargailah kekayaan di sekililing kita, termasuk kekayaan orang lain. Jangan pernah iri atau cemburu, tapi coba pikirkan dan rasakan apa yang orang kaya rasakan. Lihat kekayaan dimana saja kita pergi, hargailah kekayaan sekitar kita. Rasakan kepastian bahwa uang sedang mengejar kita.

- Cintailah diri sendiri dan ketahuilah bahwa kita memang pantas untuk mendapatkan bagian dari kelimpahan uang di dunia.

- Ingat setiap hari bahwa kita adalah magnet uang, sebelum bertindak selalu tanyakan dalam hati, apakah kita sedang menarik uang atau sedang menjauhinya dengan tindakan kita.

- Selalu, bayar diri kita dulu, lalu bayar hutang-hutang kita. Dengan begitu kita berkata pada dunia bahwa kita pantas dengan uang itu dan berhak mendapatkan lebih banyak.

- Ulangi terus menerus setiap hari, "Saya adalah magnet uang dan uang gampang datang padaku!"

- Tulislah cek untuk diri kita sendiri, dengan jumlah uang yang kita inginkan dan bawalah di dalam dompet kita. Bila kita buka dompet kita, selalu ingat itulah jumlah yang kita ingin manifestasikan.

- Lakukan apa yang perlu agar merasa senantiasa senang dan sejahtera. Perasaan bahagia, senang sejahtera adalah magnet uang! Jadilah bahagia sekarang juga! Cintailah dirimu!

Kekayaan adalah cara pikir dan pandangan kita. Uang pada dasarnya seperti magnet, kita juga magnet, kutub yang tepat akan saling menarik, kutub yang tidak tepat akan saling menolak. Menarik uang adalah dari pemikiran kita.

Sumber: www.rahasiahidup.com

Permainan Finansial Terbesar di Dunia Melalui Internet

Pernahkah anda memainkan permainan Monopoly? Permainan finansial yang sangat sederhana. Setiap pemain memiliki modal uang dalam jumlah yang sama dan juga kesempatan yang sama untuk menang.

Permainan ini adalah simulasi dari bisnis properti di dunia nyata. Para pemain dilatih dalam membuat keputusan-keputusan finansial. Seperti; kapan waktu membeli, menahan dan menjual. Juga melatih kecerdasan emosional dalam menerima tagihan, utang, munculnya angka dadu atau kartu yang tidak diharapkan dan juga menghadapi kekalahan dan kemenangan. Tak ketinggalan kecerdasan spiritual juga dilatih untuk mempertahankan permainan tetap bersih dari penyimpangan dan kecurangan.

Monopoly banyak mengajarkan hal penting untuk bagaimana bisa menjadi kaya. Salah satu pelajaran yang terpenting dan justru yang paling banyak di langgar orang yang ingin menjadi kaya adalah:

Dunia orang kaya adalah DUNIA TANPA GAJI

Monopoly mengajarkan kita untuk memiliki konsep berpikir Return (nilai kembalian), bukan Salary (gaji/upah). Karena itu kosa kata yang digunakan orang kaya berbeda dengan orang miskin.

Orang kaya bicara return, laba, investasi, target, tim, partnership, kas, peluang, produk, jaringan.

Orang miskin bicara gaji, lembur, pangkat/golongan, jenjang pendidikan, gelar akademis, bonus, honor, subsidi.

Dalam tindakan, orang kaya juga berbeda dengan orang miskin.

Orang kaya adalah orang yang bersedia gagal sedikit setiap hari dengan mencoba melakukan hal-hal yang baru dan sedikit beresiko.

Sedangkan orang miskin cenderung menghindar untuk melakukan hal-hal baru karena beresiko dan takut gagal.

Padahal internet, listrik dan lampu misalnya, sebelumnya juga merupakan produk yang telah pernah melewati proses puluhan, ratusan bahkan ribuan kali eksperimen gagal!

Kabar baiknya adalah: Sekarang anda dapat kembali memainkan permainan orang-orang paling kaya di dunia melalui internet ini.

Internet sebagai papan permainan terbesar di dunia, telah terhubung dengan milyaran orang, terbuka selama 24 jam dan 7 hari dalam seminggu. Menggunakan uang yang sesungguhnya dan kekayaan yang benar-banar nyata, asli mengalir ke rekening bank anda.

Dengan menjadi Pemain di permainan finansial terbesar dan terluas ini, anda bisa menjadi kaya sambil bersenang-senang. Learning by Doing. Belajar sambil melakukan.

Sekali anda berhasil menguasai permainan ini, bisnis apapun yang sedang anda jalankan atau yang akan anda jalankan, menjadi lebih sukses dengan mudah. Karena itulah disini yang kaya itu semakin kaya. Setelah anda kaya, menjadi lebih kaya itu gampang.

Sumber: www.eCerdas.com - Saluran Pipa Kekayaan Online

3 Tahap Ampuh Membangun Kekayaan

Jadi orang itu harus kaya. Karena kemiskinan itu sangat dekat dengan kekufuran. Dengan kekayaan maka banyak hal yang bisa kita dilakukan. Dengan kekayaan kita bisa membantu sesama. Sementara menjadi miskin sama saja menjadi sumber masalah dan beban masyarakat dan negara.

Berikut ini adalah 3 tahap ampuh membangun kekayaan

Tahap 1� Motivasi.

Pertama-tama Anda harus menanamkan impian Anda, menjadikannya begitu nyata sehingga Anda YAKIN bahwa Anda akan mencapainya!

Tahap 2� Memberdayakan dana.

Anda harus dapat mengoptimalisasi pendapatan dan mengumpulkan modal awal untuk dikembangkan. Anda juga harus bisa menjalankan langkah efektif untuk meruntuhkan gunung-gunung utang yang membunuh Anda pelan-pelan. Pada tahap ini, aliran keuangan Anda akan berubah menjadi positif!

Tahap 3� Melipatgandakan kekayaan.

Di tahap ini Anda bisa mulai melipatgandakan dana yang sudah Anda kumpulkan pada tahap 2 melalui pilihan-pilihan investasi yang ada. Setelah menguasai tahap ini, Anda akan mampu memberdayakan uang Anda agar dapat bekerja untuk Anda.

Hanya dengan 3 tahap saja, Anda bisa lepas dari segala masalah keuangan yang Anda alami saat ini!

Jika anda masih penasaran dengan Ilmu tentang RAHASIA UANG dan KEKAYAAN yang tidak pernah diajarkan DI SEKOLAH!. Silahkan Register Gratis di http://ecerdas.com/?id=xtraincome
selanjutnya Anda bisa login ke member area untuk mengcopy atau mendownload ebook2 panduan tentang RAHASIA UANG dan KEKAYAAN.

Salam SUKSES Penuh SEMANGAT.. :)

Joko Setiawan
surgaweb at gmail dot com

Sumber: http://belajaronmarketing.blogspot.com

Kesalahan Yang Menghalangi Jalan Menuju Kekayaan

Apa saja kesalahan finansial yang sering dilakukan orang?

1. Tidak menentukan tujuan. Bila Anda tidak tahu mau kemana, bagaimana Anda bisa sampai? Untuk membangun kekayaan, pertama Anda harus memiliki tujuan.Terlebih dahulu Anda harus menetapkan jumlah uang yang Anda inginkan, setelah itu baru Anda bisa membuat rencana keuangan.

2. Tidak mengatur pengeluaran kecil. Anda mungkin tahu berapa pengeluaran umum Anda, tetapi apakah Anda menyadari berapa total uang yang Anda keluarkan untuk hal-hal kecil? Berhati-hatilah pada pengeluaran kecil, terlebih lagi untuk yang sering terjadi, karena setelah dijumlahkan akan bernilai besar.

3. Menyerahkan seluruh pengaturan keuangan pada orang lain. Anda perlu ikut serta dalam membuat rencana keuangan. Dengan adanya partisipasi ini, maka Anda akan lebih memahami kondisi finansial Anda sekarang. Dan Anda mengurangi ketergantungan terhadap orang yang mengatur keuangan Anda.

4. Mengambil cicilan rumah 30 tahun. Tiga puluh tahun adalah jangka waktu yang terlalu panjang untuk sebuah kredit. Anda akan berakhir dengan membayar harga 2 hingga 3 kali harga yang seharusnya bila Anda bersikeras mencicil tagihan hingga 30 tahun. Ambillah jangka waktu yang lebih pendek, misalnya 15 tahun. Hal ini akan menghemat banyak uang Anda.

5. Terlalu banyak hutang. Ingatlah bahwa setiap hutang akan membawa bunga yang harus Anda bayar. Bunga hutang ini jumlahnya tidak sedikit dan secara terus-menerus akan mengikis keuangan Anda. Apabila Anda ingin sehat secara finansial, Anda harus membayar semua hutang Anda secepat mungkin.

6. Tidak cukup persiapan pensiun atau terlambat memulai. Masa pensiun perlu direncanakan sedini mungkin. Semakin cepat Anda memulai, maka semakin sedikit uang yang perlu Anda tabung setiap bulannya.

7. Menggunakan tabungan hari tua Anda sebelum waktunya. Ingat, apapun yang terjadi, jangan pernah menggunakan uang pensiun Anda. Kalau tidak, akibatnya akan fatal. Bisa-bisa Anda pensiun tanpa dana sama sekali.

Sahabat, selalulah waspada pada kesalahan-kesalahan finansial. Jangan sampai kesalahan-kesalahan seperti ini menghalangi jalan anda menuju kekayaan.

Sumber: http://rahasiauangdankekayaan.blogspot.com

Pancinglah Rejeki dengan Memberi

Kemarin Sore, iseng-iseng aku jalan-jalan ke Gramedia. Lalu ada satu buku yang sangat menarik perhatian Bukan karena judulnya tapi ada text kecil di covernya yang tertulis :

"Pancinglah Rejeki Dengan Memberi" - Ali Bin Abi Thalib"

Yahh betul "siapkan kail dan umpan untuk memancing rejeki" Kailnya adalah kemauan dan kesabaran, umpannya adalah senyum dan keikhlasan

Ustadz Yusuf Mansyur bercerita:

"Ada seseorang yang sedang mendapatkan kesusahan terlilit hutang Rp 30 Juta, mengadu dan mengeluh kepada salah satu staff beliau, dianjurkan untuk bershodaqoh/memberi. Karena sama sekali tidak ada uang tersisa, maka dijuallah jam tangan yang ditangan. Dan hasil penjualannya di berikan kepada fakir miskin"

Aneh yah "sedang terlilit hutang kok malah disuruh memberi" "Ternyata begitu anjuran itu dijalankan sorenya dapat SMS dari saudaranya yang dari Taiwan, bahwa sudah transfer Rp 30 Juta"

Tapi ingat jangan pernah berniat memberi seperti berdagang, sehingga setiap memberi maka sekedar berharap return dari pemberian itu.

Kenikmatan memancing rejeki tidak seperti itu. Dalam setiap nasi bungkus yang kita berikan, dalam setiap keping uang receh yang kita berikan adalah satu langkah mendekatkan diri kepada Tuhan. Adalah tabungan energi positif yang bertambah dan bertambah.

Ketika keikhlasan dan kesabaran sudah menjadi landasannya. Percayalah tidak ada pemberian yang sia-sia. Dan tabungan energi positif anda tidak berbanding lurus dengan jumlah atau harga pemberian anda, tapi sebanding dengan keihlasan dan kesabaran diri anda dalam menikmati pemberian itu.

Betul loh", dalam pemberian yang ikhlas si penerima dan pemberi... semua menikmati keindahannya.

Siapkan kail dan umpan, tebarkan keseliling tanpa memilih, dan berharap kembali. Biarkan tabungan energi positif ini cair pada waktunya. Dan percayalah kadang ada bonus yang tidak terduga.

Catatan: sebenarnya tertulis di buku "Pancinglah Rejeki dengan Shodaqoh", karena pertimbangan tertentu penulis merubahnya menjadi "Pancinglah Rejeki dengan Memberi"

Best Regards

Supriyadi
From The Spirit Of Java "Solo"

Sumber: http://rahasiauangdankekayaan.blogspot.com

ENERGY of MONEY

Baru-baru ini dunia pun heboh oleh buku "The Secret".Intinya adalah ajakan untuk memahami bahwa alam semesta ini benar-benar kaya. Tinggal bagaimana caranya kita bisa menarik kekayaan tersebut dalam kehidupan kita? Saya pun mencoba mencari tahu apa sebenarnya arti kata kekayaan itu sendiri. Akhirnya saya bisa menemukannya dalam sebuah buku lama karangan Deepak Chopra. Judulnya "The seven spriritual Laws Of Success".

Kata kekayaan (affluence) berasal dari kata dasar "affluere" yang artinya "mengalir ke". Kata affluence berarti "mengalir secara berlimpah". Uang sesungguhnya suatu simbol energi kehidupan yang kita tukarkan dan energi kehidupan yang kita gunakan sebagai hasil jasa yang kita berikan kepada semesta. Kata lain uang (money) adalah "currency", yang juga merefleksikan sifat aliran energi. Kata currency berasal dari bahasa Latin yaitu "currere" yang berarti "mengalir".

Oleh karena itu, jika kita menghentikan sirkulasi uang dengan maksud menyimpannya serta menimbunnya. Maka energi yang ada dalam uang tersebut berhenti mengalir kepada kita. Karena uang adalah energi kehidupan. Supaya energi mengalir pada kita, kita harus tetap menjaganya terus bersirkulasi.

Seperti sungai, uang harus dijaga agar terus mengalir. Bila tidak ia akan mulai berhenti, membeku sehingga mengganggu arus sirkulasi dan menyebabkan rusaknya struktur kehidupan kita sendiri. Sirkulasi harus diupayakan tetap hidup dan vital.

Intinya adalah More You Give and More You Get.

Bagaimana caranya supaya energi uang ini bisa mengalir terus dalam kehidupan kita? Periksa pakaian, sepatu, benda-benda atau barang-barang elektronik yang selama ini jarang anda gunakan. Kumpulkan dan berikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Bila anda sudah melakukannya berarti anda sudah menciptakan satu aliran energi baru dalam kehidupan Anda. Ini yang disebut the vacuum law of prosperity. Mulai sekarang rajinlah untuk memeriksa benda-benda yang tidak anda gunakan lagi.

Semakin sering anda melakukannya maka aliran energi ini akan semakin kuat. Inilah yang disebut dengan vibrasi. Semakin banyak vibrasi positif yang kita alirkan maka dia akan membuat gelombang energi positif yang semakin kuat pula. Sehingga anda jangan terkejut. Begitu aliran ini sudah berjalan dalam hidup anda, dia akan menarik apapun yang anda inginkan.

Ini ada satu resep sederhana yang saya pelajari dari teman saya. Dia bila ingin berpergian ke satu tempat. Selalu menyiapkan uang recehan 500, 1000 atau 5000 didalam kantongnya. Bahkan, dia pun sering mempunyai target. Harus menghabiskan uang recehan itu sebesar 5000 rupiah setiap harinya. Kepada siapa saja uang itu diberikannya? Ternyata uang tersebut dia bisa berikan kepada tukang parkir, tukang koran, pengemis atau kepada siapa saja yang membutuhkannya. Semua uang yang diberikannya tersebut, selalu didoakannya terlebih dahulu. Kita tidak tahu mungkin dengan uang yang sedikit tersebut bisa bermanfaat bagi orang-orang tertentu. Bisa untuk makan, bisa untuk beli beras.

Atau untuk membeli susu bagi anaknya. Ya, teman saya ini benar sekali. Dia sudah mengajarkan kepada kita tentang prinsip memberi. Semakin banyak memberi maka secara tidak langsung kita sudah membuat satu aliran energi baru. Pada saat timbul hasrat untuk memberi. Berikan saja. Mempraktekkan hukum memberi sesungguhnya sangat mudah.

Jika anda ingin kesenangan, berilah kesenangan.
Jika anda ingin kasih sayang, berilah kasih sayang.
Jika anda ingin kekayaan materi, bantulah orang lain bergelimang materi.

Cara yang paling mudah untuk mendapatkan apa yang anda inginkan adalah dengan menolong orang lain mewujudkan apa yang mereka inginkan.

Bila anda sudah melakukan dua hal tersebut di atas. Tapi masih belum ada aliran energi yang membuat uang datang kepada Anda. Hal ini disebabkan diri anda sendiri yang menjadi penghambatnya. Dengan cara mempratekkan forgiveness atau memberikan maaf secara tulus. Maka energi-energi negatif itu bisa hilang. Berikanlah permohonan maaf yang tulus kepada orang yang pernah membuat anda benci, marah. Walaupun terasa sangat sakit. Lakukan hal itu sehingga membuat diri Anda merasa nyaman.

Ingat begitu anda sudah let's go ( sudah membiarkan itu pergi dan melepaskannya ). Anda otomatis mempunyai kekuatan yang lebih besar untuk menarik uang/kekayaan.

Sumber: http://rahasiauangdankekayaan.blogspot.com

Recent Post